CI Perkenalkan Metode Penilaian Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan

Pelatihan RAFM bagi pemangku kepentingan/Ola

SORONG,-Conservation International Indonesia (CII) dan mitra melakukan pelatihan kepada perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan se-Papua Barat dan akademisi di Kota Sorong, Papua Barat (28/11).

Pelatihan tersebut berupa Rapid Appraisal for Fisheries Management (RAFM) adalah suatu pendekatan untuk melakukan penilaian cepat terkait dengan pengelolaan perikanan di suatu daerah.

Alberth Nebore dari CII menuturkan bahwa penilaian cepat sistem pengelolaan perikanan menjadi penting di era sekarang. Hal ini dikarenakan, perikanan bangsa Indonesia mengalami penurunan. 

"Di Papua Barat perlu gunakan metode yang berbasis masyarakat karena yang akan menerima dampak langsung adalah masyarakat langsung.
Melihat kondisi papua barat dari 761 ribu jiwa 80 persen tinggal di pesisir bergantung pada sumber ikan. Sehingga perlu sebuah metoda dalam mengelola perikanan yang berkelanjutan. Apalagi Papua Barat telah ditetapkan oleh Gubernur sebagai kawasan konservasi,"tutur Alberth.

Selain menyamakan presepsi pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, kegiatan tersebut juga mengenalkan metode sistem RAFM atau penilaian cepat untuk pengelolaan perikanan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan di Provinsi Papua Barat, khususnya yang terlibat dalam pengelolaan perikanan di masing-masing kabupaten.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat, Margareta Renyaan, dalam sambutannya mengharapkan agar pendekatan ini dapat diterapkan di daerah lain guna mendapatkan informasi yang akurat dengan waktu yang relative cepat. Kedepannya, pengelolaan perikanan berkelanjutan dapat dilakukan secara lebih maksimal sesuai kebutuhan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.*