Pemprov Papua Barat Akan Bantu Polda Bangun Tempat Ibadah Umat Hindu

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dua rumah ibadah yakni Masjid Al-Saleh dan gereja Oikumene/Albert

MANOKWARI,- Berdasarkan laporan anggota di Markas Polda Papua Barat kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan bahwa sekitar 1000 anggota polisi, yang beragama muslim 600-an, agama Kristen 600-an dan agama Hindu 80-an.

Dengan demikian pembangunan dua unit rumah ibadah yakni Masjid Al-Saleh dan gereja Oikumene sebagai sarana ibadah bagi jajaran anggota Polda Papua Barat, masih kurang satu lagi tempat ibadah bagi agama Hindu di Mapolda.

Setelah dua rumah ibadah itu terbangun dan diresmikan pada Rabu (28/11) ini, kata Gubernur, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja berencana untuk membangun lagi rumah ibadah kepada anggota polisi yang beragama Hindu. Untuk pembangunan sarana ibadah, nanti pemprov akan membantu dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.

"Jadi, besaran anggaran disesuaikan dengan permintaan dan estimasi berdasarkan proposal dari Polda Papua Barat ke pemprov, sebab biayanya akan dirasionalkan," jawab Gubernur kepada wartawan saat doorstop di Mapolda Papua Barat, Rabu (28/11).

Bantuan dana untuk membangun rumah ibadah kepada pihak kepolisian maupun TNI tentu saja sama persis dengan membantu masyarakat di kabupaten/kota se-Papua Barat.

Selain sarana ibadah, kata Gubernur, membangun kantor-kantor keagamaan seperti GBI dan lainnya disamaratakan. Selanjutnya Gubernur akan meresmikan kantor Keuskupan umat Katolik di Sorong pada 3 Desember 2018 dan termasuk kantor GBI di Sorong.

"Tahun depan kita akan membantu semua sarana bangunan rumah ibadah dan kantor keagamaan lainnya di Papua Barat secara bertahap, namun semuanya disesauikan permohonan proposal, namun juga sesuai kemampuan anggaran daerah," katanya.

Kantor keagamaan dan rumah ibadah bagi umat di Papua Barat menjawab kebutuhan masyarakat sebagai toleransi umat beragama di daerah ini untuk lebih rukun ke depannya.

Sementara itu, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja kepada awak media mengatakan bahwa di Polda ada anggota yang beragama Islam, Kristen dan Hindu, sedangkan Budah tidak ada.

"Artinya saya tidak hanya melihat Kristen dan Islam, tetapi Hindu juga diperhatikan sehingga ada kesamaan bagi umat lain, maka rencana membangun tempat ibadah bagi umat Hindu akan dibantu pemprov," jawab Kapolda.

Luasan rumah ibadah Hindu di Mapolda Papua Barat, kata Kapolda, akan dirancang sesuai kapasitas daya tampung 100 orang, sedangkan estimasi biaya akan diatur, sebab ia sendiri belum tahu kebutuhan membangun tempat ibadah agama Hindu. *