Anggota DPRPB Minta Penerimaan CPNS Offline Utamakan Tenaga Guru dan Kesehatan

Anggota Fraksi DPR Papua Barat Yonadap Trogea/Albert

MANOKWARI,- Penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sistem offline di kabupaten/kota dan Provinsi Papua Barat seperti yang diperjuangkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan diharap mengutamakan tenaga guru dan medis (kesehatan).

"Provinsi Papua Barat sangat kurang dengan tenaga guru dan kesehatan, sehingga pada penerimaan CPNS 2018 untuk Papua Barat memprioritas tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan,"  kata Anggota Fraksi Otsus DPR Papua Barat Yonadap Trogea, Selasa (12/11).

Selain tenaga guru dan kesehatan, Trogea berharap tenaga guru garis depan yang merupakan program pemerintah Pusat tidak mendatangkan guru mata pelajar biasa seperti PPKN.

Akan tetapi guru sians seperti bahasa Inggris, Mipa, dan bahasa Perancis yang diutamakan ke Papua Barat. "Kalau masalah pelajaran biasa banyak lulusan calon guru di Papua dan Papua Barat, baik yang ada di Uncen Jayapura dan Unipa Manokwari dan perguruan tinggi lainnya di Papua yang mampu mengajar," ungkap Trogea.

Lanjutnya, tenaga medis juga sangat banyak, namun yang kurang adalah tenaga dokter. Terutama masalah pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil.

Menurut dia, untuk formasi CPNS harusnya ada formasi khusus pendidikan dan kesehatan, sebab di daerah kampung di Papua Barat masih sangat tebatas, bahkan terdapat satu guru bisa mengajar semua mata pelajaran.

"Jadi, idealnya satu guru satu mata pelajaran, namun fakta sekarang terbalik, satu guru bisa merangkap mengajar semua mata pelajaran," tambah Trogea. *