SMANDA Manokwari Diserang Satu Korban Terkena Panah Wayar, Satu Terkena Sajam

Seorang siswa terkena panah/Alberth

MANOKWARI- Siswa-siswi SMA Negeri Dua (SMANDA) di Jalan Pertanian Wosi Dalam, Kabupaten Manokwari sekitar pukul 14.30 WIT diserang sekitar belasan oknum orang tidak dikenal.

Akibat serangan itu, dua dari sekian siswa SMANDA, yakni J. Wanma dan Patipi menjadi korban. Untuk korban Yongli Wanma terkena panah wayar dibagian belakang. Sedangkan korban Patipi mengalami luka dibagian betis terkena senjata tajam.

Mengetahui rekan mereka sudah terkena panah dan terkapar, siswa-siswi dibantu guru langsung melarikan ke RSUD Manokwari mendapat penanganan medis.

Sementara para pelaku yang diduga belasan orang itu masih diburuh polisi sejak kejadian. Beberapa saksi yang ditemui di TKP (tempat kejadian perkara) belum bisa memberikan keterangan.

Namun beberapa saksi siswi yang ditemui di halaman sekolah mengaku bahwa mereka sudah pulang sekolah, namun tiba-tiba mereka diserang tepat diperampatan Gereja Efata Wosi oleh oknum warga yang diduga belasan orang dengan sajam dan panah.

Kepala SMANDA Manokwari Adrianus Arah yang ditemui juga mengaku belum mengetahui kronologis, maka pihak sekolah serahkan masalah ini sepenuhnya kepada polisi.

"Jadi, kejadian ini didepan halaman sekolah dan kami tidak mengetahui persis persoalannya, maka kami serahkan kepada polisi dan semoga pelakunya tertangkap cepat" ungkap Adrianus Arah, Kamis (1/11).

Sementara orangtua korban yang juga adalah pensiunan polisi Eli Wanma sangat tidak menerma kejadian yang menimpa anaknya itu. Bahkan dia pun turun ke TKP dan menggali informasi kepada bebrapa saksi.

Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi membenarkan kejadian di Jln. Pertanian Wosi dalam tepat di SMANDA, namun mengantisipasi kejadian serupa Kapolres pun kerahkan anggota Polsek Kota diback up Brimob turun ke TKP.

Informasi awalnya, lanjut Kapolres, seorang guru SMANDA Marlina Inarkombu hendak pulang sekolah, namun disenggol pengenda motor Vino warna hitam (sesuai keterangan saksi), lalu para siswa yang tidak terima kejadian itu, maka mereka memukul pengendara yang diduga pemicu awal penyerangan tersebut.

Tidak sampe disitu  datang sekelompok orang sekira 15 orang datang ke TKP dan menyerang para siswa membabi buta menggunakan busur anak panah dan sajam.

"Jadi, setelah beberapa saat kemudian datang sekelompok masyarakat kurang lebih berjumlah 15 orang ke SMANDA dengan menggunakan motor sambil membawa alat tajam dan secara membabi buta menyerang siswa/i itu" ujar Kapolres.

Kata Dia, akibat kejadian tersebut  salah seorang siswa SMANDA  Yongli Wanma terkena busur dan tertancap pada punggung bagian belakang.

Hingga berita ini duturunkan pelaku peyerangan siswa-siswi SMANDA masih diburuh polisi. Sementara Informasi yang ditemukan oleh wartawan ke beberapa saksi mengaku bahwa wajah pelaku sudah diketahui, sebab saat kejadian ada siswa yang abadikan kejadian tersebut.*