Menkes Tegaskan Petugas Kesehatan PON Papua Akan Disesuaikan Per Cabor

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek saat menerima Gubernur Papua, Lukas Enembe dan rombongan dalam rangka road show sukses PON XX 2020/Istimewa

JAKARTA, —Hari kedua Road Show PON XX Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH dan rombongan bertemu Menteri Kesehatan RI,  Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, SpM (K) di Kantor Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (31/10).

Gubernur Papua dan rombongan diterima langsung Menkes Nila Moeloek dan sejumlah staf sekitar Pukul 14:00 WIB. Turut mendampingi Lukas, Sekretaris Daerah Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.M.KP beserta sejumlah asisten dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes, serta Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, MH.

Usai pertemuan yang berlangsung selama 45 menit itu, Menkes Nila Moeloek kepada pers menjelaskan,  pertemuan ini adalah membahas tentang persiapan PON XX tahun 2020 di Papua. Menurut Nila, di ajang pesta akbar nasional itu, bisa mengangkat  Papua untuk lebih terbuka  secara nasional. Oleh karena itu, pihaknya dari Kementerian Kesehatan siap mendukung even tersebut.

“Hal yang kami bahas tadi ya tentang bagaimana dukungan bidang kesehatan pada penyelenggaraan PON. Dukungan itu bukan berupa hanya fisik saja. Tetapi juga bagaimana persiapan-persiapan SDM-nya. Kita juga harus memperhatikan kesehatan makanannya,  kesehatan lingkungannya itu juga harus diperhatikan,” kata Nila sebagaimana rilis yang diterima wartaplus.com

Selain itu di pertemuan tersebut juga membicarakan terkait dukungan dari kabupatennya. Dimana dalam event ini venue akan berada di lima cluster di lima kabupaten yakni Biak Numfor  Mimika,  Jayawijaya,  Kabupaten Jayapura dan juga kota Jayapura. Dimana setiap cluster tersebut harus ditempatkan tim medis.

“Contohnya tadi Biak. Saya bilang untuk apa dan dijelaskan untuk cabor selam. Nah kita harus berpikir bersama Kepala Dinas Kesehatan sarana kesehatan. Nantinya posko kesehatan itu seperti apa. Harus sesuai dengan jenis cabang olahraga. Jadi kita harus siap di situ. Nantinya, secara detail akan dibicarakan antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua bersama Kementerian Kesehatan,”jelasnya.

Buat Grand Desain

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan yang sudah menyatakan kesiapannya dalam mendukung PON

“Kami akan bikin grand desain kesehatan tentang PON dan akan menyerahkan kepada Ibu Menkes bulan November. Di dalamnya kami akan lakukan inventarisir dan  pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan per cabor dan cluster. Misalnya kalau di cabor selam dan tinju, tentu dokter spesialisnya beda. Jika tenaga kesehatan kurang, mungkin kita akan kontrak dengan provinsi terdekat seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Tentu saja pemetaan itu juga soal anggaran. Mana anggaran yang ditanggung Pemerintah Pusat, mana Provinsi dan mana ditanggung Kabupaten,” jelasnya panjang lebar

Menurut Aloysius, dalam upaya menghadapi PON, pihaknya juga akan berjuang agar RSUD Jayapura bisa lolos akreditasi dengan nilai paripurna. Sebab jika tidak, makan rumah sakit tersebut tak bisa menjadi fasilitas kesehatan rujukan tertinggi selama PON Papua dan akan dicari alternatif rumah sakit lain seperti RS Provita Jayapura.