Dapat Bisikan Gaib, Ayah Habisi Nyawa Anaknya Berusia 4 Tahun

Ilustrasi

JAYAPURA,- Seorang ayah adalah sosok yang patut menjadi panutan dan pelindung bagi keluarganya. Namun hal ini berbeda dengan AO (24), warga Jalan Baru Kampung Sereh Atas Sentani yang kesehariannya sebagai Pegawai Polisi Kehutanan Kabupaten Jayapura. Ia tega menghabisi nyawa anaknya yang masih berusia 4 tahun, Senin (29/10) kemarin.

Selain menghabisi darah dagingnya sendiri, pelaku mencoba membakar rumahnya dan melakukan percobaan bunuh diri dengan menikam tubuh dan melukai tangannya dengan sebilah parang yang digunakan untuk menghabisi nyawa anaknya yang tidak berdosa itu, namun pelaku selamat dari aksinya tersebut. Kini pelaku masih dalam perawatan medis di rumah sakit setempat.

Kabid humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menuturkan kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan percobaan bunuh diri yang dilakukan AO kini masih dalam proses penyidikan lebih lanjut, dimana kasus tersebut kini ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Sentani Kota Polres Jayapura.

“Belum diketahui motif dari pembunuhan dan percobaan bunuh diri yag dilakukan oleh pelaku AO yang tidak lain merupakan ayah dari korban,” terangnya, Selasa (30/10) sore saat ditemui di Mapolda Papua.

Lanjut Kamal, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15:30 WIT, ketika itu pelaku tanpa ada alasan masuk ke dalam rumah sembari membawa parang kemudian menikam anaknya yang saat itu sedang tertidur. Mengetahui kejadian itu, salah seorang saksi langsung memberitahukan saksi lainnya. Setibanya di rumah pelaku saksi mendapati korban sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi tubuh mengalami luka bekas tikam.

Kata Kamal, usai menghabisi nyawa anaknya, pelaku berusaha untuk membakar rumahnya dan mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan menusuk perutnya dengan alat tajam.

“Kebakaran itu dapat dicegah setelah warga dan pihak aparat keamanan mendatangi TKP untuk memadamkan api tersebut sedangkan pelaku yang mengakami luka lantaran percobaan bunuh diri langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis,” jelasnya.

Kamal menerangkan dari hasil pemeriksaan awal, pelaku menuturkan dalam beberapa minggu terakhir dirinya merasa mendapat bisikan gaib dan hal tersebut sangat mengganggunya sehingga dirinya mencoba untuk menghabisi nyawanya dan si buah hatinya.

“Pelaku mendengar suara dari luar rumah yang mengancam pelaku bahwa ada yang ingin membunuh pelaku dan keluarganya. Karena merasa takut pelaku kembali ke dalam rumah untuk mengambil parang dan langsung menikam anaknya sebanyak tiga kali di bagian dada dan perut sehingga korban meninggal dunia di tempat,” terangnya.

Mantan Kapolres Halmahera Selatan Maluku Utara ini pun menambahkan belum diketahui apakah yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan atau tidak, semuanya akan dilakukan pendalaman oleh pihak medis.

“Kami belum bisa pastikan dirinya gangguan jiwa atau tidak karena semua masih akan menjalani proses labih lanjut,” tutur Kamal. *