WARTAPLUS - Aplikasi Waze racikan dari Google Inc. kembali menjadi sorotan. Meski aplikasi ini dianggap cukup munjarab memberikan panduan atau penunjuk jalan serta menghindari kemacetan hingga jalan berlubang, namun ternyata juga dimanfaatkan untuk lolos dari sergapan petugas kepolisian.

Keluhan ini disampaikan oleh beberapa petugas kepolisian di Amerika Serikat. Mereka menganggap aplikasi Waze ini juga dimanfaatkan para pengendara untuk menghindari razia yang dilakukan pihak polisi.

Maklum saja, dalam aplikasi Waze ini juga tersedia layanan dimana para pengendara dapat memberikan info kepada pengendara lain mengenai adanya razia. Layanan ini yang dianggap sebagai biang dari bocornya razia yang dilakukan pihak kepolisian.

Atas alasan itu, aplikasi yang memadukan teknologi navigasi GPS dan social networking serta telah digunakan di 200 negara ini dianggap punya kelemahan dan justru dianggap mempersulit proses penegakan hukum.

Tak hanya itu, menurut 4washington, beberapa petugas kepolisian di Amerika Serikat (AS) kini terus mendesak agar Google Inc menghilangkan layanan ‘mata-mata’ ini. Namun hal itu masih ditanggapi 'dingin' oleh Google.

Dan tak dipungkiri jika kelemahan ini juga dimanfaatkan beberapa pengendara di Indonesia. Terkadang, banyak pengendara yang memberikan info lewat aplikasi ini terkait adanya sebuah razia yang dilakukan pihak kepolisian. [net]