Ini Program Prioritas OmTob Dalam 100 Hari Kerjanya Untuk Mimika

Bupati terpilih Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng (batik kuning) berbincang bersama Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay usai acara pleno penetapan, Rabu (19/9)/Andi Riri

JAYAPURA, - Setelah ditetapkan sebagai pasangan Bupati Wakil Bupati terpilih Kabupaten Mimika dalam rapat Pleno KPU Mimika di Jayapura, Rabu ( 19/8) siang, Eltinus Omaleng - Jhon Rettob (OmTob) mengklaim siap melanjutkan berbagai program yang dilaksanakan pada periode sebelumnya

Kepada awak pers, Bupati Terpilih, Eltinus Omaleng menyatakan dalam program 100 hari kerjanya ,salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan infrastruktur jalan.

"Jadi kita akan fokus membangun jalan dari Banti, Arwanop tembus ke kabupaten Intan Jaya, Paniai dan Puncak. Selain itu kita juga akan membangun jalan di pusat kota Mimika seperti jalan Cenderawasih, Hasanuddin. Sebab kita harus bikin jalan persiapan untuk pemekaran provinsi Papua Tengah!"ujar Omaleng yang kini kembali memimpin Mimika untuk periode kedua.

Jalan yang dibangun dan menghubungkan kabupaten Mimika, Intan Jaya,Puncak, dan Paniai, menurut Omaleng dibangun di areal yang tidak termasuk dalam kawasan pertambangan emas PT.Freeport Indonesia.

"Jalan yang kita bangun ini tidak akan mengganggu aktivitas pertambangan Freeport"tukasnya.

Selain fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, Omaleng juga fokus untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang terjadi di kabupaten yang dijuluki Kota Emas Papua tersebut seperti pertikaian antar warga (suku) di Kwamki Lama, persoalan para pendulang emas, persoalan guru, dan masalah karyawan PTFI.

Ditegaskan Omaleng, untuk menyelesaikan konflik di kwamki lama perlu ditegakkan hukum positif dan tidak lagi mengacu pada hukum adat.

"Kita tegakkan hukum positif (hukuman pidana) sebab kalau kita lakukan hukum adat, mereka nanti tambah enak, tinggal perang terus. Makanya kita rubah pakai hukum positif, jadi polisi bisa tangkap (pelaku) sehingga bisa aman,"bebernya.

Lalu persoalan guru, ungkap Omaleng, pihaknya akan menyelesaikan secara perlahan lahan mengikuti aturan.

"Jangan sampai saya tabrak aturan, guru demo belum selesai, baru mau selesai muncul aturan baru lagi buat bingung. Tapi pastinya kita akan selesaikan,"tegasnya.*