Kota Sorong dan Ibu Kota Provinsi Belum Capai Target 95 Persen Imunisasi MR

Pelaksanaan sosialisasi imunisasi Campak Rubela (MR)/Ola

SORONG,-Meski Provinsi Papua Barat menjadi provinsi diurutan pertama pelaksanaan imunisasi Campak Rubela (MR) dari 25 Provinsi lainnya, namun Kota Sorong sebagai satu-satunya Kota di Papua Barat dan Kabupaten Manokwari sebagai Ibu Kota Provinsi masih belum mencapai target 95 persen pelaksanaan imunisasi ini.

Data dari Dinas Kesehatan Papua Barat pada Rabu malam (5/9) mencatat realisasi pelaksanaan imunisasi MR di Kota Sorong berada diperingkat ke 10 dengan cakupan 73,39 persen dan Kabupaten Manokwari diperingkat ke 11 dengan cakupan 54,96 persen. 

Masih belumnya tercapai target tersebut, Dinas Kesehatan daerah masing-masing terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya melakukan sosialisasi kepada sejumlah orang tua siswa SD dan SMP yang masih menolak imunisasi MR.

Dari sejumlah sosialisasi tersebut cukup efektif karena ada sebagian orang tua yang akhirnya memperbolehkan anaknya diimunisasi dan ada juga yang masih belum memperbolehkan untuk imunisasi karena alasan kehalalan imunisasi ini.

Hingga Rabu (5/9), Cakupan Imunisasi MR di Papua Barat mencapai 80,23 persen yang didongkrak oleh Kabupaten Tambrauw 126,21 persen, Kabupaten Teluk Wondama 117,61 persen, Kabupaten Raja Ampat 113,36 persen, Bintuni 109,40 persen, Kabupaten Manokwari Selatan 102,59 persen, Kabupaten Fak-Fak 98,89 persen dan Kabupaten Sorong 97,71 persen. 

Salah satu orang tua siswa yang mengikuti sosialisasi dari Dinas Kesehatan Kota Sorong, Mira mengaku dengan adanya sosialisasi mereka menjadi lebih paham soal manfaat imunisasi MR.

"Fatwa MUI kan bilang unsur imunisasi ini haram, namun karena kedaruratan menjadi Mubah. Kami orang tua pertama menolak, tapi setelah dijelaskan, Bismillah saja. Semoga kalau ini darurat pemerintah bisa berikan informasinya melalui TV kah koran begitu,"ujar Mira.

Berbeda dengan Mira, Rahman mengaku tidak mau anaknya divaksin karena kedaruratannya belum dirasakan di Kota Sorong.

"Kalau darurat, tolong kami diberikan contoh. Inikan belum ada kejadian di Sorong sehingga perlu dilakukan imunisasi ini. Jangan sampai hanya gara-gara target dan proyek, anak kami jadi korban," tegas Rahman.*