6 Fakta Mengenai Asian Games Di Media Sosial

Net

WARTAPLUS - Asian Games 2018 telah usai pada Minggu 2 September 2018. Indonesia sukses menjadi tuan rumah. Secara prestasi, Indonesia juga luar biasa bisa menempati urutan keempat perolehan medali Asian Games dengan 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu.

Data analisis media sosial Drone Emprit menunjukkan, pesta olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang memang menyatukan publik.

Tapi analisis Drone Emprit menunjukkan, Asian Games tak lantas mengubur perbincangan politik 2019 antara dua hashtag #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi.

Malah analisis menunjukkan mereka yang selama ini bicara politik dengan hashtag tersebut tetap ramai membincangkan politik saat demam Asian Games di Tanah Air berlangsung.

Dalam pengukur perbincangan publik soal Asian Games, Drone Emprit mengambil data sebelum dan sesudah Asian Games dimulai, yakni 5 Agustus sampai 2 September 2018.

Dalam mengukur percakapan Asian Games, Drone Emprit menggunakan kata kunci di antaranya asiangames, energyofasia dan asiangameskita.

Dari data kurun waktu tersebut, analisis Drone Emprit yang dikembangkan pakar teknologi informasi Ismail Fahmi menunjukkan, ada tiga kluster besar dalam media sosial di Tanah Air yakni kluster Asian Games, dan dua kluster lainnya yakni kluster #2019GantiPresiden dan kluster #2019TetapJokowi.

Berikut ini fakta-fakta menarik Asian Games di media sosial hasil pengukuran dan analisis Drone Emprit:

Panas setelah pembukaan

Grafik tren dan volume percakapan Asian Games ternyata baru ramai setelah upacara pembukaan 19 Agustus 2018.

Sebelum pembukaan, percakapan Asian Games belum masif. Ismail mengungkapkan, paling mentok perbincangan sehari mencapai 36 ribu mention.

Tapi setelah 18 Agustus 2018, tren percakapan mulai melonjak. Pembukaan Asian Games memang mantap, sebab volume percakapan Asian Games dalam sehari lebih dari 419 ribu mention.

Setelah melonjak signifikan dalam pembukaan, publik terus menerus membincangkan Asian Games selama dua pekan.

"Sejak pembukaan itu, publik langsung panas, hot, dan bersemangat untuk mengikuti pertandingan2 Asian Games. Tren tidak pernah rendah banget. Paling rendah 115 ribu percakapan sehari," tulis Ismail.

Asian Games kalahkan hashtag politik

Bahkan Ismail mengatakan, dibandingkan dengan perbincangan politik dengan kedua hashtag di atas, volume perbincangan Asian Games mengalahkan dua tanda pagar tersebut. Perbincangan dengan #2019GantiPresiden menghasilkan 1 juta mention, #2019TetapJokowi melahirkan 225,9 ribu mention. Tapi Asian Games menghasilkan sampai 4 juta mention.

"Ini kemenangan besar bagi Asian Games. Publik lebih suka membahas hal-hal positif yang menyatukan bangsa, dengan tak memandang masalah pilihan politik. Dan akhirnya ini adalah kemenangan bagi publik," tulisnya.

Politik tetap muncul

Analisis Drone Emprit menunjukkan, setelah ramai pembukaan, jagat media sosial Tanah Air menghasilkan tiga kluster besar yakni kluster Asian Games yang luas dan besar mengalahkan kluster #2019GantiPresiden dan kluster #2019TetapJokowi.

Dari pola tersebut, Ismail menunjukkan publik yang suka bicara politik dengan hashtag tetap akan bicara politik walaupun sedang demam Asian Games.

Sebaliknya mereka yang selama ini tak ingin larut dalam pada dua kluster hashtag tersebut, muncul dan menciptakan kluster baru saat demam Asian Games.

Kluster Asian Games dekat pendukung Jokowi

Dari posisi di dalam peta, Ismail menuliskan, ternyata kluster Asian Games lebih dekat dengan kluster #2019TetapJokowi. Di antara kedua kluster itu, ada akun @jokowi yang menjadi penengah.

Sedangkan kluster #2019GantiPresiden, juga tampak adanya relasi yang sangat kuat dengan kluster Asian Games. Ini menandakan bahwa mereka yang berada dalam kluster politik, sebagian juga memiliki minat terhadap Asian Games.

Dari analisis, kalau kedekatan kluster #2019TetapJokowi kepada kluster Asian Games jauh lebih besar dibanding kluster #2019GantiPresiden.

"Hal ini mungkin menandakan bahwa ada feeling bahwa Asian Games merupakan perhelatan petahana, sehingga #2019GantiPresiden cenderung kurang membahasnya," kata dia.

Raja hashtag dan olahraga

Selama Asian Games berlangsung, hashtag yang paling dominan adalah hashtag kampanye Asian Games, hashtag opening dan closing seremoni.

Sedangkan olahraga yang banyak disebut pengguna media sosial yakni badminton, pencak silat, sepak takraw.

Sedangkan bagi kalangan milenial, topik Super Junior menyedot perhatian kaum ini. Apalagi boyband Korea Selatan itu mengisi upacara penutupan Asian Games.

Raja retweet

Analisis dan pengukuran menunjukkan akun yang juara dalam total retweet yakni @BadmintonTalk dengan 243,6 ribu mention, @jokowi (138,4 ribu mention), @bulutangkisRI (91 ribu mention), @asiangames2018 (58 ribu mention) dan @Kemenpora_RI (47 ribu mention).