Bupati Jayapura: Festival Ajau Sentani Bhuyakha Harus Berbeda dari FDS

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw di dampingi Katua Panitia, Jimmy Yoku menabuh tifa sebagai tanda Festival Ajau Sentani resmi dibuka/Fendi

SENTANI,– Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw resmi membuka Festival Ajau Sentani Bhuyakha II di Kampung Ifar Besar, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (17/8) sore.

Kepada pers, Bupati memberikan apresiasi kepada tokoh pemuda dan masyarakat setempat yang mau mengeksplore potensi yang dimiliki di kampungnya untuk dikenalkan kepada masyarakat luas. Menurutnya, danau Sentani sangat indah dan di kagumi oleh masyarakat luas, tetapi masyarakat yang ada di pesisir danau Sentani tidak merasakan potensi itu untuk di manfaatkan.

“Danau Sentani adalah harta karun yang besar karena danau Sentani bisa memberikan hidup bagi masyarakat di sekitarnya. Tapi bisa juga kita manfaatkan lebih dari pada sekedar mendapat makan, kita bisa menjadikannya tempat pariwisata yang menjanjikan dan bisa memberikan nilai ekonomis lebih,” katanya.

Bupati berharap, suatu saat masyarakat di sekitar danau Sentani bisa hidup dari pariwisata yang dikelola sendiri oleh masyarakat kampung. Namun tentunya seluruh masyarakat harus bersatu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi turis yang datang untuk menikmati keindahan danau Sentani.

“Mulai saat ini kita harus mempersiapkan kampung-kampung dengan menjaga kebersihan, dan lebih daripada itu adalah keamanan supaya turis yang datang itu bisa senang dan nyaman. Tapi kalau masih ada orang mabuk, maka turis pasti susah masuk ke kampung,” imbuhnya.

Bupati menambahkan, Festival Ajau Sentani Bhuyakha harus beda dari Festival Danau Sentani (FDS).

“Kalau bisa jangan seperti FDS yang dibuat satu tahun sekali, bagusnya Festival Ajau ini dilakukan dalam beberapa bulan sekali, dan harus memiliki ikonnya,” ujarnya.

“Tidak boleh lagi goyang Patola seperti di FDS lalu, tapi murni menampilkan budaya dan lomba tradisional yang menarik pengunjung,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Jimmy Yoku berharap, ivent yang dilakukan menjadi contoh bagi wilayah lain di Kabupaten Jayapura untuk menggali potensi wisata dan budaya nya masing-masing untuk di perkenalkan kepada masyarakat luas.

“Mari kita mengisi dengan hal-hal positif, supaya kedepan kita bisa lebih maju di bidang Pariwisata dan budaya,” ujarnya.

Menurutnya, masyarakat memiliki kemampuan untuk mengembangkan pariwisata dan budaya, namun mereka membutuhkan bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta untuk membantu.

“Masyarakat bisa mengembangkan, tapi mereka membutuhkan bantuan dari semua pihak sehingga harus disupport,” ucapnya.  *