Selamatkan Anak Papua Barat Dari Virus MR, Dinkes Ajak Jurnalis Kampanyekan Imunisasi

Pernyataan Kadis Kesehatan Papua Barat terkait dilakukannya Imunisasi Measles dan Rubella/Istimewa

MANOKWARI,-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat menggandeng jurnalis media cetak dan elektronik di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat untuk mengkampanyekan tentang Imunisasi Measles (M) dan Rubella (R) agar menyelamatkan jutaan anak bangsa khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat. 

Melalui tim dinkes Papua Barat yang dipimpin langsung Kepala Seksi Pencegaan dan Penyakit Menular, Edi Sunandar dibantu dr. Arte Pisceska dan staf Hendrik A. Marisan sosialiasi tentang kampanye nasional Campak dan Rubella atau MR.  

Menurut penjelasan tim dinkes bahwa, campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui slauran napas yang disebabkan oleh virus campak dan rubella, bahkan campak dan rubella sangat menular. 

Bahkan penyakit itu menyerang anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella, maka sangat beresiko mengalami penyakit dimaksud.  Untuk mengatasi resiko MR ini di Papua Barat, maka tim dinkes Papua Barat sudah melakukan berbagai cara untuk mencegahnya ke semua wilayah dengan cara akan memberikan imunisasi massal Campak dan Rubella diberikan kepada anak usia 9 bulan-kurang dari 15 tahun, baik di sekolah, puskemas, Posyandu dan fasilitas kesehatan pada Agustus-September 2018.

Menurut penjelasan Edi Sunandar bahwa, Vaksin MR adalah kombinasi vaksin campak atau Measles (M) Rubella (R) untuk perlindungan  terhadap penyakit campak dan rubella, maka imunisasi vaksin MR harus dilakukan agar menyelamatkan anak-anak sejak dini, sebab satu vaksin dapat mencegah dua penyakit sekaligus.

“Kampanye imunisasi MR adalah upaya pencegahan penularan penyakit Campak dan Rubella di masyarakat dengan cara pemberian vaksin MR secara missal pada anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun,”ungkap Edi. 

Dia menjelaskan kembali bahwa kampanye imunisasi MR dilakukan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penularan penyakit Campak dan Rubella yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian, sebab kampanye imunisasi MR merupakan langkah awal untuk introduksi imuniasi rubella ke dalam jadwal imuniasi rutin. 

Dengan sosialisasi ini, Edi berharap wartawan ikut mengawal segala bentuk pelayanan kesehatan, terutama pemberian vaksin MR ditingkat Puskemas, Posyandu, dan pelayanan lainnya, termasuk jurnalis memastikan stok vaksin agar sampe kepada masyarakat. 

Kata dia lagi, Dinkes Provinsi Papua Barat target 95 persen pemberian imunisasi MR tuntas dan merata kepada masyarakat Papua Barat, khusus kepada anak-anak di Papua Barat.*