Satgas Damai Cartenz Pererat Kebersamaan Saat Warga Sinak Kurvei di Gereja Gingga Baru

Personel Sektor Sinak Operasi Damai Cartenz 2025 melaksanakan kegiatan pemberian mi instan dan makanan ringan kepada masyarakat yang sedang melakukan kurvei di Gereja Gingga Baru Klasik Sinak/Istimewa

PUNCAK,wartaplus.com — Personel Sektor Sinak Operasi Damai Cartenz 2025 melaksanakan kegiatan pemberian mi instan dan makanan ringan kepada masyarakat yang sedang melakukan kurvei di Gereja Gingga Baru Klasik Sinak, Sabtu (6/12/2025).

Dalam suasana penuh gotong royong, personel hadir dengan pendekatan ramah dan humanis. Bantuan berupa mi instan dan makanan ringan tersebut tidak hanya meringankan aktivitas warga yang sedang membersihkan rumah ibadah, tetapi juga menjadi wujud kepedulian yang mempererat hubungan baik antara aparat dan masyarakat. Kehadiran personel disambut hangat oleh warga yang tengah bekerja, menciptakan interaksi positif yang penuh kekeluargaan.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa aksi sederhana seperti ini membawa dampak besar bagi hubungan sosial di tingkat akar rumput.

“Operasi Damai Cartenz selalu mengedepankan pendekatan humanis. Lewat aksi-aksi kecil tetapi tulus, kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran kami adalah untuk menjadi sahabat masyarakat, bukan sekadar penjaga keamanan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., memberikan apresiasi atas konsistensi personel di lapangan yang terus melaksanakan pendekatan sosial dalam setiap kegiatan bersama warga.

“Kedekatan tidak dibangun dengan kata-kata saja, tetapi lewat tindakan nyata. Personel kita di Sektor Sinak telah menunjukkan hal itu dengan sangat baik,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa dukungan seperti pemberian mi instan dan makanan ringan ini menjadi jembatan yang memperkuat dialog dan kepercayaan antara aparat dan masyarakat.

Kegiatan sederhana namun penuh makna ini menegaskan bahwa Operasi Damai Cartenz 2025 hadir tidak hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga untuk berjalan bersama masyarakat Papua—menguatkan gotong royong, merawat harmoni, dan menebarkan nilai kemanusiaan di Tanah Papua.