JAYAPURA,wartaplus.com- Pertarungan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua 2025 di Kabupaten Supiori berlangsung dramatis hingga detik terakhir.Berdasarkan formulir rekapitulasi resmi, pasangan Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen (MDF-AR) menang tipis hanya dengan selisih dua suara dari pasangan Benhur Tomi Mano-Constant Karma (BTM–CK).
Pasangan nomor urut 2 MDF–AR mengantongi 6.791 suara, sedangkan pasangan nomor urut 1 BTM–CK meraih 6.789 suara. Selisih tipis ini menempatkan Supiori sebagai salah satu daerah paling menentukan dalam peta politik PSU Papua 2025.
Dari lima distrik yang ada, MARI-YO berhasil unggul di dua distrik. Kemenangan terbesar terjadi di Distrik Supiori Timur, di mana mereka mengantongi 2.818 suara, unggul 299 suara dari 2.519 suara yang diraih BTM–CK.
Distrik ini menjadi kunci pembalikan keadaan setelah sebelumnya BTM-CK memimpin di awal perhitungan.
Pertarungan ketat juga tersaji di Distrik Supiori Barat, di mana MDF–AR menang hanya dengan selisih tiga suara, 727 berbanding 724. Meski tipis, kemenangan ini memastikan mereka mengunci keunggulan akhir di kabupaten tersebut.
Sementara itu, BTM–CK mendominasi tiga distrik lainnya, yakni Supiori Selatan (unggul 57 suara), Supiori Utara (127 suara), dan Kepulauan Aruri (116 suara). Namun, akumulasi suara di tiga distrik tersebut belum mampu menyalip keunggulan MDF–AR secara total.
“Selisihnya sangat tipis, ini bukti bahwa setiap suara benar-benar menentukan,” ujar salah satu saksi saat pleno rekapitulasi, Minggu (10/8/2025).
Dengan perbedaan hanya 0,015 persen, hasil di Supiori diperkirakan akan menjadi salah satu fokus utama dalam proses rekapitulasi tingkat provinsi.Selain menjadi kabupaten penentu, margin tipis ini juga berpotensi memicu sengketa dalam perselisihan hasil PSU Papua 2025.