Selangor Open, Papua Football  Academy Cetak Sejarah

Papua Football Academy (PFA) mengikuti kejuaraan Selangor Open 2024/Freeport Indonesia

JAYAPURA,wartaplus.com - Papua Football Academy (PFA) memulai 2024 dengan turun kembali di turnamen level nasional dan debut di skala Internasional. Ada pun kompetisi yang diikuti adalah kompetisi usia muda  Bangga Merah Putih (Barati) Cup 2024 di Gianyar, Bali dan Selangor Open 2024 by National Football Development Programme (NFDP) Series di Malaysia pada 2-5 Maret. Keiikutsertaan PFA di turnamen Barati adalah satu-satunya perwakilan dari Papua, demikian juga di NFDP, PFA menjadi wakil tunggal Indonesia.

Selangor Open 2024 diselenggarakan oleh JSA Sports Academy dan didukung National Football Development Programme (NFDP) dan Majlis Sukan Negara Malaysia merupakan program yang diinisiasi oleh untuk meningkatkan kualitas sepak bola untuk usia dini di Malaysia.

Dengan dukungan dari PT Freeport Indonesia, PFA berlaga pada 4-5 Maret untuk kategori U-15 (under 15 years old). Selama di Malaysia, 27 siswa yang berangkat akan didampingi oleh Ardiles Rumbiak (Pelatih Kepala), Melky Papare (Asisten Pelatih), dan Irsadul Anam (Pelatih Kiper) dan lima staf ofisial lainnya.

“Pertama, kami bersyukur bisa mendapatkan kesempatan mewakili Indonesia untuk mengikuti turnamen Selangor Open 2024 di Malaysia. Bagi kami, ini merupakan satu momen yang berharga untuk para siswa bisa meningkatkan level permainan karena mereka bertemu dengan tim luar negeri,”ujar Ardiles Rumbiak.

“Tentu bicara soal kompetisi di luar negeri bukan hanya menguji fisik, teknik, dan taktikal mereka menghadapi lawan. Tapi yang paling penting adalah dari segi mental, pada kompetisi ini diharapkan mereka bisa mengembangkan dan mendorong mental mereka untuk bisa diatur dengan baik dan semakin matang,” tambah pelatih berusia 37 tahun ini.

Pada kompetisi ini, PFA bertemu dengan banyak klub setingkat dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Di babak penyisihan yang berisi 4 tim, PFA mengumpulkan 5 poin hasil 2 kali imbang dan 1 kali menang, dan berhak ke babak gugur sebagai peringkat kedua. PFA melaju mulus ke babak selanjutnya dan mencapai final melawan TSS Selangor, walaupun akhirnya takluk pada adu penalti setelah imbang dalam waktu normal.

“Dengan mengikuti kompetisi ini, otomatis mereka akan menyamakan levelnya dengan kemampuan para lawan. Semoga saja hal tersebut bisa membawa perubahan untuk mereka menjadi pemain sepak bola profesional di usia dewasa kelak,” tutur Ardiles yang merupakan jebolan Persipura Jayapura ini.

Mengirimkan para siswa PFA untuk mengikuti kompetisi luar negeri merupakan komitmen PFA dan PT Freeport Indonesia untuk maksimal dalam mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat mereka dalam bermain sepak bola.

Keikutsertaan pada turnamen Internasional perdananya memberikan banyak pelajaran dan nilai baru untuk PFA. Selain hasil teknis yang gemilang, Ardiles mengungkap pujian tersendiri terhadap sikap dan etika siswa PFA selama berada di Malaysia.

“Anak-anak PFA sangat berjiwa sosial selama berada di Malaysia, semua orangtua, pelatih, pembina, dan perangkat pertandingan senang dan mengagumi sikap yang ditampilkan tiap siswa PFA. Puncaknya ada pada partai semi final dan final, semua orang hadir memberikan support kepada PFA dengan meneriakkan: Ayo Papua!” cerita Ardiles dengan antusias.

“Yel-yel kita yang berbunyi PFA-Papua-Indonesia! selalu disambut tepuk tangan oleh semua orang yang hadir. Dari sini, saya berpikir memang benar sepak bola adalah alat untuk mempersatukan semua orang di dunia,” tutupnya.

Diketahui Siswa PFA merupakan 60 anak terpilih dari talent scouting “PFA Cari Bakat” yang diadakan pada tahun 2022 & 2023 di 8 kabupaten/kota di seluruh Papua, yaitu Timika, Kabupaten dan Kota Jayapura, Nabire, Merauke, Waropen, Serui, dan Biak Numfor.

Pada kegiatan kesehariannya, siswa PFA memiliki homebase di Mimika Sports Complex (MSC) yang dikelola dan terus dikembangkan oleh PT Freeport Indonesia. Di MSC, para siswa mendapatkan pelatihan intensif dan fasilitas lengkap seperti gymnasium, klinik fisioterapi, serta tim ahli gizi dan tim medis yang bertugas untuk memantau terpenuhinya nutrisi makanan serta kesehatan fisik para siswa yang sedang dicetak untuk menjadi atlet sepak bola bertaraf Internasional.

Seiring berjalannya waktu, harapan dan impian para putra Papua yang tergabung dalam PFA untuk menjadi pesepak bola menemukan jalannya. Dengan semangat dan juga dukungan dari PT Freeport Indonesia,  pelatih, keluarga dan seluruh warga Papua, diharapkan PFA bisa menjadi gerbang baru lahirnya bakat-bakat atlet sepak bola dan karakter muda yang berkualitas untuk Indonesia. *