Kerusuhan Pengantaran Jenazah Lukas Enembe: 14 Orang Terluka, 25 Petak Bangunan Dibakar, 6 Kendaraan Rusak Berat

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fachiri/Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Kerusuhan massa saat pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada Kamis (28/12) telah mengakibatkan 14 orang terluka, 25 petak bangunan di kompleks perumahan Korem 172/PWY Waena ludes terbakar, 2 bangunan kantor bank di Sentani dirusak, 1 unit mobil dinas Polda Papua dibakar, dan 5 kendaraan lainnya rusak berat.

Aksi anarkis massa ini terjadi saat jenazah tiba di Bandara Sentani Jayapura dan hendak dibawa menuju lapangan STAKIN GIDI untuk disemayamkan.

Saat keluar dari VIP Room Bandara, ribuan massa yang menghadang di pintu pagar meminta jenazah diturunkan dari ambulans untuk kemudian diarak oleh warga menuju lapangan STAKIN.

Sempat terjadi adu mulut antara aparat keamanan yang dipimpin langsung Kapolda Irjen Pol Mathius Fachiri dengan massa, hingga akhirnya disepakati untuk jenazah diarak dengan berjalan kaki menuju lapangan STAKIN GIDI.

Pengantaran jenazah dengan berjalan kaki ini juga diikuti oleh rombongan Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun bersama forkopimda lainnya.

Kerusuhan terjadi saat massa yang berada di rombongan belakang kemudian bertindak anarkis dengan melakukan pelemparan batu terhadap bangunan dan juga merusak kendaraan bahkan memukul warga yang ditemui di sepanjang jalan yang dilalui.

Setelah jenazah disemayamkan di lapangan STAKIN GIDI lalu kemudian dilakukan prosesi doa dan penyerahan jenazah dari Pemerintah Provinsi Papua kepada keluarga. Selanjutnya jenazah dibawa menuju ke kediaman almarhum di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, untuk disemayamkan dan dimakamkan.

Ribuan massa dengan menggunakan kendaraan mobil, motor, truk dan ada yang berjalan kaki mengantar jenazah menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Namun aksi anarkis massa  kembali terjadi, setibanya di Waena, massa melakukan pembakaran deretan ruko yang berada di pertigaan lampu merah Waena.

Karena bangunan semi permanen, membuat api cepat merambat dan akhirnya membakar bangunan lainnya yang berada di kompleks perumahan Korem Waena.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K dalam keterangan persnya, Kamis (28/12) malam mengatakan, beberapa insiden terjadi selama pengantaran jenazah dari Kabupaten Jayapura hingga ke Kota Jayapura.

"Kami mencatat beberapa insiden selama pelaksanaan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj. Gubernur Provinsi Papua  Muhammad Ridwan Rumasukun, 8 aparat keamanan, dan 5 warga masyarakat. Selain itu, ada 1 mobil yang dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 3 bangunan dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," sebut Kapolda.

Ia mengatakan, untuk total kerugian masih dalam tahap penghitungan. Sedangkan Pj. Gubernur Provinsi Papua yang turut menjadi korban luka, dinyatakan stabil, namun akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.



Kapolda Fachiri mengaku sangat kecewa dengan inisiden kerusuhan yang terjadi.

"Momen ini seharusnya menunjukkan cinta kasih anak-anak kepada orangtuanya, dan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi,"ujarnya.

Kapolda Papua berharap agar tidak ada lagi aksi selama pengantaran jenazah dan meminta agar masyarakat menunjukkan duka dengan cara yang benar, sesuai dengan budaya anak Papua, tanpa merugikan atau menganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat lainnya.

"Kami memberikan toleransi selama pengantaran jenazah, namun jika terjadi aksi lanjutan setelah pemakaman, kami tidak akan segan untuk melakukan tindakan tegas," tegasnya mengingatkan.

Irjen Mathius juga mengingatkan kepada masyarakat pendatang untuk menjaga kedamaian dan tidak mengambil langkah-langkah yang merusak suasana kerukunan di tanah Papua.

“Meskipun beberapa aparat keamanan menjadi korban, saya menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen untuk melakukan pengamanan dan pengawalan hingga pemakaman selesai, agar massa dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman,” tegasnya lagi.**