Peringatan Hari Juang TNI AD 2023, Kasad Minta Prajurit Berperan Aktif dalam Pelestarian Alam

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan melakukan pemeriksaan pasukan dalam upacara Peringatan Hari Juang TNI AD ke-78 di lapangan Mayonif 751/VJS/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Kodam XVII/Cenderawasih mengggelar upacara Peringatan Hari Juang TNI AD ke-78, bertempat di lapangan Yonif Raider 751/Vira Jaya Sakti (VJS) di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15/12) pagi.

Pangdam XVII/Cenderawasih bertindak selaku Inspektur Upacara dan Komandan Upacara, Danyonif 751/VJS Mayor Inf Erwan. Upacara diikuti oleh para Pejabat Utama Kodam Cenderawasih, Ketua Persit Cenderawasih bersama jajaran pengurus, prajurit dan PNS.

Peringatan Hari Juang TNI AD 2023 mengusung tema" TNI AD Bersama Rakyat, Bersatu dengan Alam untuk NKRI".

Merujuk pada tema tersebut, Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam amanatnya yang dibacakan Pangdam Cenderawasih menegaskan, pelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama, termasuk TNI AD. 

Dimana TNI AD memiliki kemampuan dan potensi  yang besar untuk berperan aktif dalam pelestarian alam.

"Kita dapat berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam restorasi ekosistem dan edukasi lingkungan," tegas Kasad Maruli.

"Untuk itu, dengan semangat Hari Juang TNI AD ini, mari kita bersama-sama memperkuat kemanunggalan TNI AD-Rakyat, meningkatkan kemampuan dan berperan aktif dalam pelestarian alam," ajaknya.

Tantangan Bencana Alam

Senada dengan Kasad, Pangdam Cenderawasih yang ditemui awak media usai upacara mengatakan, tema  tersebut mengandung arti bahwa, di era saat ini prajurit bersama rakyat harus bersatu dengan alam.

Karena saat ini tantangan terbesar yang dihadapi semua negara di dunia, selain konflik sosial adalah bencana alam.

"Kita lihat saat ini bencana alam terjadi dimana mana seperti banjir dan tanah longsor. Penyebabnya, bukan saja karena faktor alam, tapi juga ulah manusia yang tidak menjaga alam ini dengan baik. Makanya kita harus paham, kalau kita menjaga alam, maka pasti alam akan jaga kita,"kata Pangdam.

Oleh karena itu TNI Angkatan Darat akan berupaya untuk menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah Bumi Cenderawasih.

"Kita berharap tidak ada lagi bencana banjir bandang seperti yang terjadi di Sentani 2019 lalu, yang mengakibatkan seratusan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya hingga kini tidak ditemukan," harapnya.

Banjir bandang sentani terjadi akibat deforestasi penebangan pohon di kawasan gunung cyclop, yang kemudian dialihfungsikan menjadi kebun masyarakat.

"Kemarin kita sudah melakukan aksi penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD bersama Fokopimda Papua. Kita berharap pohon yang kita tanam ini, bisa semakin tumbuh dan mampu mengendalikan bencana banjir," harapnya.

Pangdam menambahkan, pihaknya juga telah melakukan program pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.

"Sudah ratusan sumur kita gali di daerah yang memang masyarakat membutuhkan air, dan mereka sangat terbantu," terangnya.

Profesional Bertugas

Di kesempatan itu, Pangdam Cenderawasih memberikan pesan khusus kepada seluruh prajurit Kodam Cenderawasih agar tetap melaksanakan tugas secara profesional disesuaikan dengan dinamika yang terjadi saat ini.

"Kalau kita melihat bahwa perkembangan konflik (teror KST) ini terus mengalami perubahan, tetapi yang kita harus pahami bahwa kita harus menyesuaikan dengan kearifan lokal, di mana kita ini bertugas di Papua," kata Pangdam.

Kearifan lokal bahwa masyarakat memahami dan percaya bahwa di Tanah ini adalah tanah yang diberkati Tuhan, tanah yang bertuah.

"Nah dipahami disini bahwa siapa yang menabur, dia akan menuai yang dia tabur. Apabila kita menabur kebaikan, kita akan menuai kebaikan. Sebaliknya jika kita menabur kejahatan, kita akan menuai kejahatan yang kita tanam," ucapnya.

"Sehingga saya berpesan kepada seluruh prajurit untuk mari kita menabur kebaikan, maka kebaikan itu akan menjaga kita," pesan Pangdam.

Ia juga berpesan kepada kelompok-kelompok yang masih mengganggu keamanan, "Mari kita menabur kebaikan apabila mereka menabur kejahatan, maka kejahatan yang akan mereka tuai".**