Dianiaya OTK, 2 Penambang Emas Tradisional di Pegunungan Bintang Tewas, 5 Luka

Korban luka yang mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanah Merah/Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Dua orang tewas dan 5 lainnya luka akibat penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok Orang tak Dikenal di area pertambangan emas tradisional Kampung Kawe, Distrik Awimbon Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Minggu (27/08) siang.

Ketujuh korban dianiaya dengan cara dibacok menggunakan senjata tajam. Baik yang tewas maupun luka telah berhasil dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan pada Minggu sore. Selanjutnya dibawa ke RSUD Tanah Merah untuk mendapatkan penanganan medis. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan helikopter Demonim Air yang dipiloti Capt. Irwan.

Kapolres Boven Digoel AKBP I Nyoman Budiartha saat dikonfirmasi via telepon pada Minggu malam membenarkan evakuasi para korban.

"Jadi tadi sekira pukul 16.25 Wit, telah dimonitor kedatangan tujuh korban, dua diantaranya dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan lima lainnya alami luka berat akibat dibacok," ujar Kapolres.

Adapun identitas tujuh korban, sebut Kapolres yaitu untuk korban meninggal dunia atas nama Lius Kawangon (33 thn) dan Joli Untuh (41 thn). Sedangkan korban luka yaitu Okniel Budia (45) alami luka sabetan di bagian leher, Jhon Markus (49) luka sabetan di leher, Rafles (56) luka sabetan di leher, Ardiansya Salilo (29) luka sabetan di leher dan paha, dan Jefri Fernando Barulian (21) luka sabetan pada bahu.

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ign Benny Adi Prabowo dalam rilis persnya menjelaskan, kasus penganiayaan ini diketahui dari informasi istri salah satu korban luka yang menyebut, ada dua korban meninggal dan tiga orang alami luka serius di kios milik bapak Takur di Kampung Kawe, lokasi tambang dokter 36.

“Terkait motif dari penganiayaan dan pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku, saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh Polisi," ujar Benny.

Kabid Humas juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tengah melakukan upaya maksimal, untuk mengungkap kasus penyerangan ini.

"Kami sedang melakukan investigasi yang mendalam untuk mengungkap fakta-fakta sesungguhnya terkait peristiwa ini,” tegasnya.

Kepolisian berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Kabid Humas juga mengajak untuk bersama-sama menahan diri dari berita hoaks dan berperan aktif dalam memberikan dukungan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kejadian tersebut.**