Di Waropen, Sang Merah Putih yang Dikibarkan saat Upacara Kemerdekaan Dijaga Masyarakat Adat

Bendera Merah Putih yang dikibarkan saat upacara kemerdekaan di Distrik Masirei, Waropen dijaga pemuda adat/Humas Polda Papua

WAROPEN, wartaplus.com – Meski ditengah guyuran hujan, pelaksanaan upacara peringatan Hut ke-78 Kemerdekaan RI di lapangan SMP Negeri Koweda, Distrik Masirei, Kabupaten Waropen, Provinsi Papua berlangsung penuh khidmat, aman dan lancar.

Pemandangan berbeda pun nampak di tengah upacara. Dimana penjagaan sang merah putih usai dikibarkan oleh anggota Paskibra, diambil oleh masyarakat adat Sauri Sirami.

Tampak ada 4 orang pemuda berpakaian adat, sambil membawa senjata tradisional panah dan busur, berdiri tegap mengelilingi tiang bendera.

Lazimnya, penjagaan bendera merah putih adalah tugas dari prajurit TNI Polri. Mereka akan menjaga, simbol kemerdekaan bangsa Indonesia itu sejak mulai dikibarkan pada upacara pagi hari, hingga nanti diturunkan pada upacara penurunan bendera sore hari.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom. dalam keterangannya, Minggu (20/08) mengatakan, ide untuk melibatkan masyarakat adat ini berasal dari Kapolsek Masirei Ipda Jimmy Lufkey, S.I.P, M.H.

"Ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa bukan aparat keamanan saja yang wajib menjaga NKRI, namun masyarakat juga punya kewajiban yang sama," kata Kombes Benny.

“Jadi Polsek Masirei memang membuat suatu yang berbeda dari biasanya agar mengajak masyarakat untuk cinta kepada NKRI lewat perayaan HUT RI ke 78 di Distrik Masirei,” sambungnya.

Di tempat terpisah, Kepala Distrik Masireo Ellen K. Nussis, S.Sos mengaku bahwa ini adalah pertamakalinya perayaan hari kemerdekaan dibuat berbeda. Selain anggota Paskibra semuanya anakn asli Distrik Masirei, tetapi juga masyarakat adat dilibatkan untuk menjaga bendera.

“Bahwa inilah momentum yang sebenarnya bahwa nilai  dari perayaan HUT RI di Distrik Masirei adalah belajar untuk lebih mencintai NKRI, seperti yang kita lihat dari keempat masyarakat adat yang menjaga bendera merah putih, kami dan seluruh peserta upacara terharu dan senang dengan moment ini,” akunya.**