Semarak Hut Kemerdekaan di Kabupaten Puncak Diwarnai Aksi Teror Kelompok Separatis

Semarakkan Hut kemerdekaan, personil TNI bersama warga Kampung Kago Puncak memasang bendera merah putih di setiap tempat/Penkogabwilhan III

PUNCAK, wartaplus.com - Kelompok Separatis Teroris kembali berulah. Mereka melakukan aksi teror penembakan saat digelar berbagai kegiatan jelang perayaan Hut ke-78 Kemerdekaan RI di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Dansatgas Mobile YR 300/Bjw Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, dalam rilis tertulisnya mengatakan, gangguan penembakan dilakukan dua hari berturut di dua lokasi yang berbeda.

Aksi teror pertama pada Sabtu (12/08) pagi saat digelar latihan pengibaran bendera oleh tim Paskibra dan lomba Voli di lapangan Trikora, Kampung Kago.

“Terdengar letusan tembakan yang mengarah ke mimbar di lapangan Trikora. Diperkirakan arah tembakan dari Jalan Moko, Kampung Jenggerpaga, Distrik Ilaga," kata Dansatgas.

Selanjutnya aparat keamanan TNI Polri yang berada lapangan langsung melakukan pengejaran ke arah sumber tembakan.
Teror penembakan kedua, terjadi saat aparat gabungan sedang patroli usai melakukan pemasangan Bendera Merah Putih di ketinggian Bukit Ular, Minggu (13/08)

"Personel Pos Gome mendengar bunyi letusan tembakan sebanyak 4 kali dari arah Bukit Tepuk, diduga dilakukan KSTP kelompok Kalenak Murib, sehingga personel Pos Gome membalas tembakan ke arah Bukit Tepuk," ungkap Dansatgas.

Sementara itu Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN. Suriastawa saat dikonfirmasi membenarkan adanya gangguan dari kelompok separatis tersebut.

“Iya laporan dari Satgas yang di lapangan demikian, gangguan dilakukan kemungkinan oleh KST berbasis di Kabupaten Puncak," katanya.

Menurut Suriastawa, gangguan itu untuk mengusik kedamaian masyarakat di Ilaga, namun bisa ditindak oleh pasukan TNI-Polri dengan melakukan pengejaran.

"Sesuai info dari Dansatgas Mobile - Batalyon Infanteri 300, saat pengejaran terindikasi dari pihak kelompok separatis ini ada yang terluka terkena tembakan. Karena saat dilakukan pengejaran, mereka berhamburan melarikan diri ke dalam hutan," terangnya.

Bersyukur dalam insiden ini, tidak ada aparat keamanan yang menjadi korban.

Tunjukkan Eksistensi

Lebih lanjut ungkap Suriastawa, gangguan kelompok separatis ini bertujuan untuk mengganggu perayaan Hut Kemerdekaan. Sekaligus ingin menunjukkan eksistensinya.

"Bahkan kami memperoleh info dari masyarakat setempat bahwa  kelompok ini sengaja melakukan aksi teror, untuk mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat, khususnya untuk pencairan dana kampung," ungkapnya.

Bahwa selama ini Kelompok Separatis telah gagal paham terhadap dana kampung/desa dari pemerintah RI yang seharusnya digunakan untuk membangun daerah serta kesejahteraan masyarakat, justru mereka menuntut bagian untuk modal dalam melakukan gangguan kekacauan keamanan.

Suriastawa menambahkan, selama ini TNI yang ada di Papua menjalankan berbagai kegiatan guna membantu berbagai kesulitan serta kebutuhan masyarakat Papua.

"Ini sesuai  arahan Panglima TNI bahwa seluruh personel TNI harus humanis, tidak boleh menyakiti hati rakyat, terus bekerja untuk membantu kesulitan rakyat, serta menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat Papua," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, kelompok separatis justru terus berulah melalui berbagai aksi teror terhadap masyarakat Papua, dengan membunuh masyarakat yang tidak berdosa, juga membunuh aparat negara yang sedang bertugas.

"Sikap brutal mereka tidak bisa ditolerir. Aparat keamanan, khususnya prajurit TNI, akan siap menindak tegas jika ada kelompok separatis yang terindikasi akan menyerang masyarakat atau Pos Keamanan," tegasnya.**