Masalah-Masalah Mencuat Saat Sidak Gubernur Waterpauw

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak pada sejumlah lokasi/Istimewa

MANOKWARI ,wartaplus.com - Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak pada sejumlah lokasi. Pada titik awal Penjabat Gubernur telah menyerap banyak permasalahan yang telah lama dihadapi para nelayan dan pedagang pasar ikan Sanggeng.

Tiba sekira pukul 11.20 WIT, Penjabat Gubernur lebih dulu mengunjungi pabrik es balok dan mengecek secara spesifik faktor penyebab sehingga produksi terbengkalai sanksi hukuman.

Ketua Himpunan Nelayan seluruh indonesia ( HSNI) Papua Barat, Ferry Aupray telah membangun diskusi dan menyampaikan saran sebagai upaya mendukung pertumbuhan perikanan di Manokwari.

"Bapak kita harus punya pabrik es yang bagus dan Cold Storage. Perbandingan kita dengan Jayapura, kita bisa lebih baik hanya karena disini pengelolaan belum tertata baik. Demikian juga Kabupaten Fakfak dan Kaimana, saya sudah komunikasi tetapi pemerintah terkendala soal biaya,"jelasnya.

Kemudian bergeser ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan ditemui langsung penanggungjawab Hana Makalpessy/Karubaba.

Hana mengakui setiap bulan pihaknya mendapat kuota bahan bakar pertalite subsidi bagi dan disalurkan kepada nelayan sebanyak 100 Kiloliter dan untuk jenis Solar 20 Kiloliter. Realitanya tidak cukup, oleh sebab itu dirinya meminta kepada Penjabat Gubernur untuk memberikan perhatian komunikasi pihak terkait untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi.

"Kalau Pertalite kurang, kita mungkin minta bisa tambah 30 sampai 40, terus Solar ini bisa tambah jadi 25 supaya saya bisa atur satu minggu bisa tiga kali masuk,"kata Hana.

Selanjutnya Penjabat Gubernur meninjau Kantor Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan mengecek kelengkapan sarana prasarana. 

Selain itu Pemilik Kapal penampung ikan Jaya Samudera 14 yang biasanya beroperasi di perairan Manokwari, Selfiana Malibela disambangi dan langsung berdiskusi dengan Penjabat Gubernur tepat diatas kapalnya. Dirinya mengakui hasil tangkapan yang biasanya didapat yakni ikan Tuna dan ikan merah.

Penjabat Gubernur bersama rombongan kemudian memantau transaksi jula beli di Pasar Ikan Sanggeng. Koordinator, Elli Msen mengakui periode 2022 menuju 2023 harga ikan cenderung lebih mahal dari tahun sebelumnya. 

“Kita kebutuhan ikan merah di Manokwari biasanya per hari 300 sampai 400 kilo, sementara kakap putih 200an. Kita Volume terbesar rata-rata disini Tuna biasa keadaan begini bisa masuk 3-4 ton,” tandasnya.

Penjabat Gubernur ikut menjajaki satu sama lain tempat jualan dan membeli sejumlah jenis ikan dan cumi. Para pedagang mendapatkan terimakasih atas kunjungan Gubernur yang turun langsung ke pasar mengecek kondisi terupdate di lapangan.*