Yel yel 'Terimakasih Jokowi' Digemuruhkan Siswa dan Guru SMPN 1 Sentani di Hari Pertama Bersekolah

Penyerahan kunci sekolah oleh perwakilan pemilik tanah kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Sentani, Senin (05/09)/Andi Riri

SENTANI, wartaplus.com - "Pak Jokowi, engkaulah pahlawan, penolong kita semua. Jasamu akan dikenang sepanjang masa!" inilah petikan yel yel yang digemuruhkan ratusan siswa dan guru SMPN 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, usai apacara Senin, (05/09) pagi. 

Upacara Senin kali ini menjadi yang pertama digelar, setelah kurang lebih 8 bulan lamanya, para siswa harus menumpang belajar di sekolah lain, akibat adanya pemalangan sekolah yang dilakukan pemilik tanah.

Pemalangan sendiri dilakukan pemilik tanah, karena sekolah milik pemerintah daerah Kabupaten Jayapura tersebut, tidak mampu membayar tunggakan sewa yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Tunggakan ini kemudian dibayarkan oleh Presiden Jokowi sebesar Rp3,5 miliar.

Dibukanya kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah milik pemerintah daerah tersebut, ditandai secara simbolis penyerahan kunci pagar sekolah dari pihak pemilik tanah kepada Kepala Sekolah.

Dari pantauan wartaplus.com, Upacara dipimpin Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring. Tampak hadir, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Richard Arnold Sangari, Kapolres Jayapura, AKBP Frederickus Maclarimboen, Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay dan perwakilan pemilik tanah ulayat. 

Suasana penuh kebahagiaan terlihat dari raut wajah para siswa yang berbaris rapi dengan seragam putih putih, dan mengikuti upacara dengan hikmat.

Bima, salah satu siswa mengaku sangat senang karena bisa kembali bersekolah.

"Senang karena bisa kembali sekolah disini, di sekolah kami yang seharusnya, bukan numpang di sekolah lain. Kami mai berterimakasih kepada  bapak Presiden Jokowi yang sudah membantu kami kembali bersekolah disini," ungkap siswa kelas 7E ini.

Hal senada juga disampaikan salah satu orang tua siswa, Demina Apaseray yang mengaku sangat bersyukur karena apa yang menjadi kegelisahan dirinya selaku orang tua siswa akhirnya bisa ada solusi.

"Kami bersyukur, anak anak sudah bisa kembali bersekolah. Kami berterimakasih kepada bapak Jokowi, yang kemarin sudah langsung merespon tuntutan kami. Tidak sia sia, perjuangan kami menunggu sejak pagi di tengah panas terik, hanya untuk bertemu Presiden. Dan Presiden lansung menjawab aspirasi kami," ucap ibu dari siswa Yakob Karoway kelas 7 A.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Mutu dan Daya Saing, Riyanto  menyebutkan, selama 8 bulan sekolah dipalang, sebanyak 803 siswa harus numpang belajar di tiga sekolah yakni SD Abeale, SMP Marthen Luther, dan SMPN 2 Sentani.

"Alhamdulillah pada pagi hari ini, 5 September SMPN 1 telah kembali dibuka. Kami berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menyempatkan waktu saat berkunjung ke Jayapura untuk menemui orang tua siswa menjawab tuntutan mereka," ucapnya.

Riyanto berharap, setelah sekolah kembali dibuka aktivitas belajar mengajar bisa kembali normal.

"Kami berharap guru-guru bisa nyaman, begitupun siswa. Semoga ke depan tiidak ada lagi palang memalang seperti ini, dan aktivitas belajar mengajar berjalan seperti biasanya," harapnya.

Ia menambahkan, di hari pertama sekolah para siswa tidak langsung belajar.

"Mungkin kerja bakti dulu membersihkan ruangan kelas dan lainnya. Karena selama delapan bulan sekolah tidak ada aktivitas," tukasnya.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring menyampaikan rasa syukur melihat siswa bisa kembali bersekolah. Bahkan ia bisa hadir langsung memimpin upacara bendera hari senin yang kembali digelar di sekolah ini

Di hadapan para siswa dan guru, Danrem JO menyampaikan bahwa saat kunjungan Presiden RI ke Kabupaten Jayapura, ia bertugas sebagai Komandan pengamanan wilayah yang tugasnya mengamankan dan mendukung kelancaran kunjungan VVIP.

"Tentunya dibantu dengan seluruh aparat yang ada, baik TNI Polri termasuk Pemerintah Kabupaten dan Provinsi, puji Tuhan kemarin kunjungan Presiden RI semua berjalan lancar," ujarnya.

Hal yang luarbiasa menurutnya, bahwa Presiden saat melihat ada aksi demo dari orang tua siswa langsung meminta Paspampres untuk memanggil perwakilan orang tua murid.

"Pemimpin Negara seperti itu sangat jarang, beliau (Presiden,red) mendengar langsung keluhan dari orang tua murid ini, sangat luar biasa," ujar Danrem bangga.