Seleksi IPDN Diharapkan Mengakomodir Anak Asli Yahukimo Sesuai Kuota

Anggota Komisi V DPR Provinsi Papua, Hengki Bayage/ Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Penerimaan seleksi mahasiswa di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bagi putra/putri Papua di Provinsi Papua nampaknya belum sepenuhnya mengakomodir anak-anak asli Papua yang ada di masing-masing kabupaten/kota di Papua.

Salah satunya yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, dimana dari 9 kuota yang seharusnya di isi oleh putra/putri asli Kabupaten Yahukimo justru hanya 4 orang saja yang diterima, sedangkan 5 orang lainnya diisi oleh putra/putri dari kabupaten/kota lain.

Hal ini membuat Anggota Komisi V DPR Provinsi Papua, Hengki Bayage, yang merupakan perwakilan dari Dapil V dari Kabupaten Yahukimo menyesalkan seleksi IPDN yang tidak dapat mengakomodir anak asli Yahukimo sebanyak 9 orang sesuai dengan kuota yang tertera tersebut.

“Dari 9 kuota tes IPDN bagi Kabupaten Yahukimo teryata hanya 4 orang anak-anak asli Yahukimo yang lulus, sedangkan 5 kuota sisanya justru diisi oleh anak-anak dari luar Kabupaten Yahukimo,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (26/6/2022) sore.

Oleh karena itu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini meminta agar kuota 9 orang dari Kabupaten Yahukimo di IPDN harus diisi oleh anak-anak asli dari Kabupaten Yahukimo. Karena yang daftar lebih dari 9 orang, tetapi kuota yang ada justru diambil alih oleh anak-anak yang bukan asli Kabupaten Yahukimo.

“Kami minta agar kuota orang asli Yahukimo di IPDN bisa dikebalikan, sebab kuota IPDN untuk putra/putri asli Papua dari masing-masing daerah di Papua sudah diberikan kepada masing-masing daerah di Papua,” pinta Hengki.

Hengki berharap, panitia seleksi peneriman IPDN bagi putra/putri Papua dan Papua Barat bisa melihat kembali kuota di masing-masing daerah, khususnya di Kabupaten Yahukimo, sehingga anak-anak yang di luluskan adalah mereka yang merupakan anak asli dari Kabupaten Yahukimo.

“Saya rasa hal ini perlu diperhatikan oleh panitia seleksi IPDN di Papua, sehingga bisa meninjau kembali hasil seleksi, sehingga penempatan kelulusan di masing-masing daerah sesuai dengan kuota yang ada dan diprioritaskan bagi anak-anak asli di daerah dan bukan anak-anak dari luar,” harapnya.