Yang Setuju DOB dan Menolak Jangan Saling Memprovokasi, Ketua LMA Port Numbay:  MRP Harus Netral

George Awi/wartaplus.com

JAYAPURA ,wartaplus.com - Majelis Rakyat Papua (MRP) juga harus mengakomodir aspirasi Orang Asli Papua (OAP) yang menerima pembentukan daerah otonomi baru (DOB). 

"Dalam kehidupan berdemokrasi di negara kita, seharusnya ada satu lembaga atau seorang tokoh yang mampu menghimpun semua aspirasi baik yang pro dan kontra terhadap DOB," ujar Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Arnold Awi, Kamis (2/6/ 2022).

Menurutnya, saat ini dibutuhkan sosok yang mampu mengajak semua pihak duduk bersama dan berkreasi tentang DOB.

"Kita harus membicarakan yang tolak DOB ini menolak menolak, konsepnya apa, dan begitupula dengan yang setuju dengan DOB," katanya. 

George Awi meminta semua pihak, baik yang setuju DOB dan menolak, agar tidak memperkeruh keadaan dan saling memprovokasi satu sama lain karena ditakutkan akan terjadi konflik horizontal. 

"Kita harus mendengar pendapat dari masyarakat yang menolak Otsus dan DOB, kemudian yang diterima juga perlu didengarkan, dan dikaji dalam berbagai aspek," pintanya. 

George Awi melibatkan semua pihak agar tidak mempertajam perbedaan pendapat dan sikap, yang ujung-ujungnya dapat merugikan diri sendiri. 

LMA Port Numbay mengharapkan MRP sebagai representasi budaya Papua, agar dapat memanfaatkan semua pihak. 

"Namun selama ini kita mati, MRP hanya mendengar sebagian kelompok yang kontra dengan DOB Papua, sementara yang pro atau mendukung tidak diakomodir,"ujarnya. Dikatakan MRP posisi netral harus dapat ditunjukkan untuk mengakomodir semua kelompok masyarakat. *