Tak Mau Debat Diundur, Koalisi Papua Cerdas Minta KPU Bersikap Netral

Calon Gubernur Provinsi Papua, John Wempi Wetipo bersama tim koalisi Papua Cerdas/Istimewa

JAYAPURA,- Mundurnya jadwal Debat kandidat Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua dari  yang sudah di tetapkan tanggal 19 Mei ke tanggal 22 Mei mendatang, langsung mendapat tanggapan dari tim Koalisi Papua Cerdas yang mengusung pasangan John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae.

Kepada wartawan, Sekretaris Koalisi Papua Cerdas Nathan Pahabol mengaku kecewa dengan sikap komisi pemilihan umum (KPU) Papua yang tidak konsisten dengan jadwal yang sudah di tetapkan.

“Kami patut pertanyakan KPU Papua, hanya karena alasan kandidat nomor 1 sibuk jadwal debat di undur, inikan tidak masuk akal,” tegas Nathan, Rabu (16/5).

Lanjut Nathan, jadwal penyelenggaraan pilkada akan mundur jika terjadi suatu kejadian yang luar biasa, dan sejauh ini tidak ada kejadian luar biasa di Jayapura dan Papua sehingga jadwal debat di undurkan.

“Inikan alasan yang  tidak masuk akal, karena kandidat nomor urut 1 punya kesibukan Debat di undur, memangnya kami kandidat nomor 2 tidak punya kesibukan,” kesalnya.

Menurutnya, untuk mematuhi jadwal debat pada tanggal 19 Mei yang di majukan ke 18 Mei, jadwal kampanye kandidat di wilayah Saireri sesuai jadwal KPU akhirnya di tim dan kandidat sepakat untuk di batasi.

“Kandidat nomor 2 sudah batasi waktu Kampanye sesuai Jadwal KPU karena akan fokus ke debat nanti, turus dibatalkan maka kami sangat di rugikan oleh KPU,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Nathan, Tim Koalisi Papua Cerdas meminta Komisi Pemilihan Umum Papua untuk menjalankan agenda pilkada sesuai dengan jadwal yang sudah di sepakati bersama tanpa intervensi kandidat manapun.

Sementara itu, ketua relawan JOSUA Antonius Wetipo menyatakan pihaknya mulai tidak percaya dengan Komisi Pemilihan Umum, karena melakukan pengunduran jadwal debat seenaknya.

Kata Anton, pengunduran jadwal ini tidak masuk logika akal sehat, KPU seenaknya mengundurkan jadwal Debat karena mengakomodir kandidat lain tanpa mempertimbangkan kerugian kandidat lain.

“Kami tim JOSUA selalu menginginkan Pilkada damai di Papua, tetapi KPU selaku penyelengara yang menciptakan benih konflik di Pilkada Papua,” tekannya.

Dirinya juga meminta dengan tegas kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papuaa untuk tetap berpegang teguh pada jadwal yang sudah di tetapkan dan tidak merubah jadwal karena intervensi pihak lain.

“Kami juga meminta kepada Bawaslu untuk menjada netralitas KPU dan Bawaslu itu sendiri, dan jika debat di undur maka kami akan mengambil langkah tegas,” tegasnya. *