Darmapala Kirim Tim Untuk Evakuasi Korban Kecelakaan Yang Akan Merayakan 17 Agustus di Puncak

Anggota Darmapala bersama  anggota Kapata dan anggota Paunusa saat mengevakuasi korban dari lokasi kejadian,  selanjutnya dibawa ke RS Tulehu, Selasa (17/8) dini hari/Dokumen Dharmapala

AMBON,wartaplus.com - Darussalam Mahasiswa Pecinta Alam (Darmapala) Ambon mengirimkan tujuh orang anggotanya untuk membantu melakukan evakuasi terhadap korban yang terluka saat akan merayakan 17 agustus di Puncak Terminal, Kampung Tulehu, Kecamatan Salahutu, Senin (16/8) sekira pukul 20:00 WIT.

Selain Anggota Darmapala yang terlibat dalam proses evakuasi tersebut yang dipimpin oleh Senior Darmapala Deni Pellu, turut juga tiga orang dari anggota KPA Tulehu yang dipimpin oleh Anox.

Senioritas Darmapala Rifay Lohy menyampaikan, evakuasi dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan ada beberapa anak KPA yang mengalami musibah saat hendak ke Puncak Terminal untuk merayakan 17 agustus.

Sebagaimana laporan dari salah satu anggota Paunusa bernama Ical yang menelfon anggota Darmapala, ia meminta bantuan tim untuk melakukan pencarian terhadap tiga anggota perempuan dan satu laki laki yang hilang di Salahutu.

Awalnya, mereka yang dalam perjalanan akan merayakan 17 agutus ini sempat hilang kontak hingga dikira hilang. Ketika diketahui, beberapa orang diantara mereka mengalami kecelakaan diantaranya tiga luka luka dan satu orang mengalami patah kaki.

"Mendengar informasi tersebut, anggota Darmapala bergerak cepat menuju lokasi untuk membantu tim lain mengevakuasi korban. Ini semata mata untuk kemanusiaan,"kata Phay Lohy, Selasa (17/8).

Setiba di lokasi, anggota Darmapala dan tim lainnya melakukan evakuasi terhadap korban. Untuk korban yang terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tulehu untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara korban lainnya trauma atas kejadian tersebut.

"Satu diantara mereka bernama Linda hingga saat ini masih diobservasi oleh tim medis RS Tulehu, kami mendoakan semoga kondisi yang bersangkutan lekas membaik,"kata Rifay Lohy.

Salah satu korban menerangkan, awalnya mereka hendak ke Puncak Terminal untuk merayakan 17 agustus. Saat hendak melewati jembatan, salah satu dari mereka berteriak jika jembatan tidak layak untuk dilewati.  Karena faktor alam dimana saat itu Tulehu diguyur hujan deras, sehingga 8 orang lainnya tidak mendengar apa yang diteriakkan.

"Tiga orang perempuan dan seorang lelaki tetap menerobos jalan di atas jembatan, ketika sampai di pertengahan jembatan ambruk hingga terjatuh. Linda anak dari Pawela kakinya mengalami memar. Sedangkan 3 teman lainnya mengalami luka ringan dan mengalami trauma," terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum Darmapala Maujud Soulissa menyampaikan. Apa yang dilakukan anggota Darmapala untuk kemanusian membantu sesama dalam kondisi apapun. “Darmapala siap terlibat dalam hal apapun, terutama soal kemanusian,” kata Ketua Umum Darmapala.

Sekedar diketahui, sebelum anggota Darmapala tiba di lokasi, tim lainnya yang sudah tiba duluan yakni anggota Kapata dan anggota Paunusa. Lalu bersama sama dengan anggota DMP dan lainnya untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.*