Gubernur Papua Luncurkan Tiga Buku, Dua Diantaranya Ditulis Sendiri

Acara peluncuran buku Gubernur Papua yang berlangsung secara live streaming, Senin (26/07)

JAYAPURA, wartaplus.com - Gubernur Papua, Lukas Enembe SIP, MH resmi meluncurkan tiga buku, dua diantaranya ditulis sendiri.

Ketiga buku yang diluncurkan masing masing berjudul; Membuat Lurus Soal Otonomi Khusus,  Torang Bisa PON XX Supremasi dan Kemuliaan Papua, dan Jatuh Bangun Lukas Enembe: Merakit Kisah, Membongkar Fakta Gubernur (ditulis oleh Elfius Hugi, Sekertaris Pribadi Lukas Enembe)

Acara peluncuran buku dirangkaikan dengan penyerahan simbolis Dana Bantuan Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Papua kepada tiga rumah sakit mitra/rujukan di Jayapura, berlangsung secara virtual di salah satu hotel Kota Jayapura, Senin (26/07)

Gubernur dalam sambutannya secara virtual zoom mengatakan, sebagai seorang pemimpin muda di usia 46 tahun, ia merasa telah dipilih oleh Tuhan, untuk melindungi dan membangun seluruh masyarakat yang mendiami Provinsi Papua, dengan memberi 

perhatian khusus bagi Orang Asli Papua (OAP), yang selama ini dinilai masih terabaikan, terbelakang dan terisolasi.

"Keinginan besar ingin merubah wajah dan marwah Papua, telah mendorong saya untuk bekerja keras, sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Saya mencurahkan segala pikiran, tenaga dan waktu sepenuhnya dengan satu tujuan wajah dan marwah  Papua harus berubah," ujarnya

Bahwa masyarakat Papua harus merasa nyaman dan bahagia hidup di atas tanah Papua. OAP harus mendapatkan hak kesulungannya untuk hidup layak diatas tanahnya. 

"Papua harus kita lepaskan dari image (terbelakang, terisolasi, termiskin, ketidak amanan) yang seakan merendahkan harkat dan martabat kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia," tegas Gubernur

Terkhusus Buku Jatuh Bangun Lukas Enembe: Merakit Kisah, Membongkar Fakta Gubernur yang ditulis oleh Sekertaris Pribadinya, Elfius Hugi, Gubernur sangat mengapresiasi

"Sebagai seorang yang saya percaya selaku Sekretaris Pribadi (Sekpri) Gubernur Papua dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, saya yakin Elpius Hugi memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menceritakan secara baik perjalanan Gubernur Papua dari masa ke masa, beserta potret masing-masing," tukasnya 

Dalam buku ini juga menyajikan suatu hasil pengamatan yang objektif dan segala sesuatu yang tertangkap oleh indra sang penulis, selama mendampingi Gubernur kemana mana yang belum terungkap secara luas di masyarakat. 

"Semua pengalaman yang diceritakan dalam buku ini, saya nilai objektif dan autentik, dan saya anggap menjadi bagian dari konsekuensi perjalanan seorang pemimpin. Saya juga berharap apa yang terungkap dalam buku ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi siapa saja terutama kader-kader pemimpin masa depan Papua," ungkap Gubernur. 

Bahwa, Papua tidak hanya membutuhkan pemimpin yang cerdas, visioner, inovatif,  tetapi yang lebih penting adalah pemimpin yang tangguh, berani membela kebenaran, konsisten, inspiratif, dan berpihak kepada masyarakat, serta takut akan Tuhan.

Sementara itu Elfius Hugi mengatakan, narasi yang disampaikan dalam buku ini akan membuka perspektif baru dan bahkan paradigma baru untuk melihat bagaimana cara pandang Pemerintah Pusat terhadap para pemimpin di Papua.

"Benang merah yang saya tarik dalam buku ini adalah kentalnya politik curiga, saling menuduh, saling menyalahkan, politik ketidak-percayaan  antara Jakarta kepada para Gubenur di Tanah Papua," ujar Elfius

Dalam buku ini,  secara gamblang diulas tanpa ada yang disembunyikan bagaimana upaya dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai sepak terjang Gubernur Lukas Enembe dalam membangun Papua. Bagaimana pihak-pihak tersebut memanfaatkan aparat Pemerintah, baik Kementerian Dalam Negeri, KPK bahkan Kepolisian (baik Mabes Polri maupun Polda). Bagaimana upaya OTT yang gagal total, upaya kriminalisasi yang bermuatan politik bahkan upaya mencelakai Gubernur juga diceritakan dalam buku ini.**