Di Tengah Teror Penembakan KKB, Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Puncak Tetap Berjalan

Petugas kesehatan di Ilaga sedang melakukan vaksin terhadap anggota TNI/Istimewa

JAYAPURAwartaplus.com - Meski daerahnya sedang terjadi teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), namun hal itu tidak menciutkan nyali para tenaga kesehatan di Kabupaten Puncak, Papua untuk tetap melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat dan TNI Polri.

Seperti vaksinasi yang dilakukan di Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak. Padahal, situasi keamanan di daerah itu sedang tidak kondusif menyusul aksi penembakan KKB yang menewaskan warga sipil dua pekan lalu dan seorang anggota Brimob pada Selasa kemarin.

Bahkan kabarnya, banyak masyarakat yang saat ini memilih untuk meninggalkan Kota Ilaga untuk mengamankan diri

Berbeda dengan para tenaga kesehatan (dokter, perawat) yang tetap siaga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk melaksanakan program vaksinasi

"Vaksinasi di Ilaga tetap berjalan, memang mereka tidak buka kantor begitupun di Distrik Sinak, Gome," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum kepada wartaplus.com, Kamis (29/04).

Dokter Aaron mengapresiasi para tenaga kesehatan yang tetap bersemangat melaksanakan vaksinasi, meski di tengah kondisi keamanan yang mencekam

"Ini surprise (kejutan) karena ini daerah perang, seharusnya mereka bisa tidak melaksanakan karena alasan perang, dan itu pasti akan sangat dimaklumi. Namun dengan segala keterbatasan, mereka tetap laksanakan vaksinasi. Saya salut dan bangga buat mereka," ungkap Aaron

Untuk Distrik Beoga, jelas Aaron, memang sebagian besar masyarakatnya sudah mengungsi ke Timika termasuk tenaga kesehatan. Namun vaksinasi tetap dilakukan.

"Jadi untuk masyarakat yang mengungsi ke timika, vaksinasi dilakukan disana oleh petugas," jelasnya

Alasan tenaga kesehatan tetap melaksanakan vaksinasi, ungkap Aaron, karena banyak permintaan dari masyarakat dan juga TNI

"Kalau masyarakat dan TNI yang minta, ya sudah mereka (tenaga kesehatan) wajib melaksanakan. Kebetulan ketersediaann vaksin sinovac masih banyak dibanding cakupannya, " tutur Aaron

Disinggung apakah ada pemberian reward (penghargaan) kepada mereka tenaga kesehatan? Aaron menegaskan seharusnya ada dari Pemerintah Provinsi maupun dari Kementerian Kesehatan

"Saya pikir ini sesuatu yang perlu diapresiasi, kalau teman teman dengan segala keterbatasan, tidak ada rumah sakit, dingin, tenaganya terbatas, situasinya seperti itu banyak yang meninggal tertembak, mereka masih melakukan vaksinasi, saya pikir itu sesuatu yang luarbiasa dan harus diberikan penghargaan," pungkas Aaron.**