Kapolda Papua : Kelompok Yang Tewaskan Dua Guru di Puncak Papua, Awalnya Mau ke Freepot

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri/Istimewa

 
JAYAPURA,wartaplus.com – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri membeberkan kelompok criminal bersenjata yang kini melakukan aksi teror di Kampung Julukoma Distrik Beoga Kabupaten Puncak berjumlah 75 orang yang mana dilengkapi dengan 30 pucuk senjata api berbagai jenis.

Menurutnya aksi kriminalitas yang terjadi di Distrik Beoga Kabupaten Puncak, merupakan gabungan dua kelompok kriminal bersenjata yang kerap melakukan aksi penembakan di beberapa wilayah di Pegunungan Papua.

75 orang ini merupakan gabungan dari Sabinus dan Lekagak,” ucap Kapolda saat diwawancarai di Kota Jayapura, Sabtu (10/4/2021) pagi.

Kata Kapolda, keberadaan kelompok pimpinan Sabinus Waker di Kabupaten Puncak atas undangan  Lekagak Telenggen terkait persoalan penyelesaian perang suku, namun pada akhirnya kedua kelompok ini bergabung dan melakukan aksi-aksi tidak terpuji serta dinilai tidak memiliki hati nurani terhadap tenaga pendidik (guru red).

Bahkan kelompok tersebut lanjut Kapolda awalnya berada di Intan Jaya dan sering melakukan aksi. yang mana kelompok itu juga telah bergabung dengan sekala besar dengan tujuan akan bertolak ke PT.Freepot, namun dihadang.

“Di tahun 2020 kelompok ini telah bergabung di Intan Jaya dengan tujuan akan pergi ke Freeport. Namun kami terus menekan pergerakan mereka. Karena ada undangan di Puncak oleh Lekagak sehingga mereka kembali berulah di sana,” cetusnya.

Atas tindakan kelompok sparatis yang melebih abang batas dengan aksi terror hingga penembakan yang menewaskan warga sipil di Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Kapolda Papua akan menggeser perkuatan, baik dari Satgas Nemangkawi maupun Brimob Polda Papua. Termasuk  juga dengan menyekat pelintas atau jalur yang sering dilalui kelompok tersebut.*