Bantuan Kemanusiaan Freeport Untuk Pengungsi di Bilogai

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh VP Community Development PTFI, Nathan Kum, kepada Sekretaris Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madyo, SCJ, di Kantor Keuskupan Timika/Istimewa

TIMIKA,wartaplus.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan 5,3 ton bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan untuk masyarakat korban konflik, yang mengungsi di Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Bantuan berupa bahan makanan disalurkan melalui Keuskupan Timika di Komplek Keuskupan Bobaigo, Jalan Cenderawasih, Timika, pada Rabu siang, (24/2).

“Keluarga besar Freeport Indonesia menyatakan turut prihatin dengan situasi masyarakat di Intan Jaya akibat konflik, kami berharap dan berdoa agar situasi tersebut dapat segera pulih supaya aktivitas bisa berjalan seperti biasa,” ungkap Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com, Jumat (26/2/2021) pagi

Nathan berharap bantuan kemanusiaan tersebut bisa diatur dengan baik oleh pihak Keuskupan karena Keuskupan yang lebih mengerti situasi dan kebutuhan masyarakat  di Bilogai

PTFI merespon bantuan setelah menerima surat yang dikirimkan Keuskupan Timika tentang adanya permohonan bantuan bagi masyarakat yang mengungsi ke beberapa paroki di Bilogai, dimana terdapat sekitar 600 orang termasuk mama-mama dan anak-anak yang membutuhkan bantuan.   “Ini merupakan bentuk kepedulian kami, bukan hanya untuk masyarakat di sekitar area operasi PTFI di daerah Timika, namun juga di wilayah lain Papua”, ujar Nathan.

Mewakili Keuskupan Mimika, Sekretaris Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madya Srijanto, SCJ  memberi apresiasi kepada PTFI atas perhatian penuh kepada masyarakat yang menjadi korban konfilik di Intan Jaya. “Manusia saling membutuhkan, itu yang utama, masyarakat pasti merasa terbantu dengan adanya bantuan dari PTFI ini,” ungkap Pastor setelah menerima bantuan di Kantor Keusukupan Timika.

Lebih lanjut Pastor menjelaskan saat ini karena situasi yang kurang kondusif banyak masyarakat yang masih tinggal di kompleks gereja di Bilogai.“Awalnya ada sekitar 600 orang, namun saat ini ada sekitar 1000 orang yang mengungsi, karena situasi seperti itu, membuat pihak Keuskupan Timika mengundang masyarakat khususnya dari Gereja Katolik untuk memberikan perhatian kepada situasi disana,”tuturnya.

Sejak tahun 2006 PTFI bekerjasama dengan Keuskupan Timika dalam hal pengembangan program ekonomi masyarakat di wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Mimika. Keuskupan Timika akan mengirimkan seluruh bantuan PTFI ke Kabupaten Intan Jaya menggunakan pesawat charter ALDA AIR sebanyak 4 hingga 5 trip penerbangan. *