Peresmian Stadion Papua Bangkit dan Pergantian Nama Bandara Disepakati Secara Virtual

Rapat Forkopimda Papua bersama Pengurus Besar (PB) PON XX dan instansi terkait yang digelar di Mapolda Papua, Jumat (16/10) pagi/dok.Humas Polda Papua

JAYAPURAwartaplus.com– Peresmian Stadion Papua Bangkit, pergantian nama Bandara Sentani, Sosialisasi persiapan PON XX 2021, peluncuran buku Orang Asli Papua dan Count Down 365 hari menuju PON XX Tahun 2021 di Provinsi Papua, pada 20 Oktober mendatang akhirnya disepakati dilangsungkan secara virtual. Ini berdasarkan keputusan dalam rapat Forkopimda Papua bersama Pengurus Besar (PB) PON XX dan instansi terkait yang digelar di Mapolda Papua, Jumat (16/10) pagi.

Hadir dalam kegiatan yakni Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw, Kabinda Papua Mayor Jenderal TNI Napoleon, Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda bersama staf dan Pejabat Utama Polda Papua. 

Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda saat di wawancarai mengatakan pada prinsipnya Polda Papua tetap mendukung dengan semangat yang ada dan semangat untuk  menyongsong PON XX  Tahun 2021.

"Tapi dengan kondisi yang saat ini penyebaran Covid -19, kami sepakat dengan Kapolda Papua bahwa kita akan tetap melakukan secara virtual," ungkapnya kepada wartawan

Ia menjelaskan, Gubernur Papua nantinya akan ada di Stadion Papua Bangkit didampingi oleh panitia, PB PON dan juga Muspida untuk melakukan peresmian secara virtual.

"Ini agar masyarakat baik di Papua, Nasional dan bahkan internasional bisa melihat kesiapan kami dan beberapa venue yang akan di resmikan. Intinya kami sepakat dilaksanakan secara virtual," tegas Yunus

Permohonan Maaf

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Papua yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura

"Kami terus berusaha bersama Kapolda juga sebagai anak Papua punya keinginan besar dan ini sebagai moment kami di percayakan sebagai tuan rumah, tetapi di sisi lain kami juga harus ikuti protokol kesehatan," katanya

Yunus menambahkan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kapolda Papua terkait ini. "Intinya semua mendukung kegiatan dilakukan secara virtual, semua masyarakat bisa nonton di You Tube dan di TV lainnya secara langsung," katanya lagi. 

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, dalam diskuis telah menyampaikan sejumlah catatan tentang landasan hukum termasuk atensi dari Presiden maupun Kapolri

"Rapat tadi kita coba untuk memperkecil jumlah massa yang akan hadir di Stadion. Hasil rapat kita yang juga di hadiri oleh Mayor Jenderal TNI Napoleon (Kabinda). Kita harus sukseskan acara itu terutama untuk Count Down, tetapi disatu sisi kita lihat dimana-mana patuh dan taat terhadap protokol kesehatan penyebaran Covid 19," tukas Waterpauw.

Ia mengaku, ada sejumah iven, liga yang tidak diijinkan lagi dengan menggunakan suporter atau penonton."Inilah kami lemparkan kembali kepada panitia untuk berfikir kembali. Karena saran kami untuk virtual itu adalah mungkin yang terbaik, kalau seandainya mau dipaksakan mungkin akan di wakili oleh muspida dan beberapa orang yang ditunjuk saja," terangnya

Bagaimana pun kegiatan ini harus sukses, sehingga aparat keamanan punya tanggungjawab besar, Negara punya tanggungjawab besar. "Kita ketahui bahwa Indonesia sudah di posisi tiga besar, kemudian Papua sudah masuk 10 besar di Indonesia. Saya pikir itu yang harus kita jaga betul jangan sampai akibat berkumpulnya massa pada saat acara peresmian ini menambah dengan cepat jumlah paparan Covid 19," pungkas Waterpauw.**