Demo Penolakan Otsus Jilid II Untuk Kepentingan Elit Politik Papua

Tokoh Masyarakat Pegunungan Tengah di Kota Jayapura, Sem Kogoya/Pendim Jayapura

JAYAPURAwartaplus.com - Salah satu tokoh masyarakat Pegunungan Tengah di Kota Jayapura, Sem Kogoya menuding aksi unjuk rasa penolakan Otsus Jilid II di Nabire sepekan lalu sengaja disuarakan untuk kepentingan para elit politik di Papua

"Aksi demo tolak otsus Kamis  (24/9) lalu, yang dilakukan oleh anak-anak mahasiswa itu merupakan kepentingan elit politik tertentu untuk memecah belah pemuda dan masyarakat Papua," tuding Sem Kogoya, Rabu (30/9).

Ia mengaku heran ada pihak yang menolak keberlanjutan otsus. Padahal, dampak kebijakan Otsus selama ini sangat dirasakan oleh masyarakat Papua di berbagai bidang

"Dampak positif Otsus bisa membangun wilayah Papua baik di bidang infrastruktur, Pendidikan(sekolah gratis) dan berbagai bantuan kesejahteraan lainnya," kata Sem

Sesuai isu yang berkembang penolakan Otsus Jilid II oleh oknum tertentu disebabkan karena tidak ada dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Papua. "Namun faktanya dapak positif Otsus sudah dinikmati masyarakat Papua dan berbagai bantuan Otsus turun ke kampung/daerah," terangnya.

"Kami bersama warga pegunungan tengah akan selalu berusaha semaksimal mungkin menghalau rencana aksi demo agar tidak terjadi lagi di Jayapura, agar masyarakat Papua tetap hidup aman, damai dan sejahtera," tegasnya. 

Sebelumnya aksi unjuk rasa penolakan Otsus jilid II berlangsung di Nabire dan Kota Jayapura. Massa yang tergabung dari unsur mahasiswa dan organisasi masyarakat lainnya secara tegas menolak otsus dilanjutkan dan justru meminta kepada pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri. (Adv)