Wali Kota Jayapura: Ada Yang Cari Proyek Covid-19 di Kota Jayapura

DR. Benhur Tomi Mano, MM/wartaplus.com

 

JAYAPURA,wartaplus.com - Wali Kota Jayapura DR Benhor Tomi Mano kepada wartaplus.com, Selasa (28/7) siang, menegaskan sudah mengintruksikan kepada tim Gugus Tugas Covid Kota Jayapura dan Dinas Kesehatan Kota untuk stop melakukan rapid test di wilayah Kota Jayapura, juga  stop lakukan rapid tes massal.

Bagi yang positif Covid-19 lakukan isolasi mandiri dan ditangani oleh puskesmas masing-masing diwilayah pasien itu tinggal. Diungkapkan, Wali Kota perawatan pasien Covid-19 di Hotel Sahid selama 2 bulan lebih  sudah menghabiskan  Rp 4,2 Miliar dan batas akhir pemakaian tanggal 20 Juli.

Besarnya biaya membuat Kota Jayapura  kewalahan. Apalagi Kota Jayapura  sering lakukan tes rapid test juga menyewa Sahid Hotel sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 Kota Jayapura. Ini dilakukan kepada Kota Jayapura karena peduli dan menyayangi warganya. Butuh dana tambahan Pemerintah Kota Jayapura mengajukannya ke pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp 19 Miliar. Namun hingga berita ini dipublis tidak ada tanda-tanda bantuan  itu mengalir.

“Itu permintaan kita soal dana tersebut, bila ada tanggapan akan masuk ke kas daerah. Nanti baru disalurkan kepada Tim Gugus Covid Kota Jayapura. Namun informasi yang kami dapat dana tersebut tidak dikasih  kepada  Pemerintah Kota Jayapura, alasannya akan dikelola sendiri,”ujar Wali Kota.

Ditegaskannya Wali Kota, dalam pikiran saya berarti ini ada yang cari proyek ke Kota Jayapura. “Berarti kalau mereka mau kelola pasien di Hotel Sahid silahkan, kalau kelola ini berarti pasien dari seluruh  Kabupaten Papua dikelola disitu termasuk Kota Jayapura. Maka dari itu saya akan tarik seluruh petugas kesehatan yang bertugas disitu. Jangan sampai ditengah-tengah jalan  terjadi masalah misalnya honornya tidak jelas ini yang saya takutkan. Kalau mereka mau tangani ya, silahkan,”tandas  wali Kota Jayapura.

Diungkapkan lagi, dirinya sudah memerintahkan Tim Gugus Kota Jayapura mengundang agar ada kejelasan dari pihak provinsi.

“Kita bicara-baik, bila mereka mau mengurus pasien Hotel Sahid ya silahkan, dan baiknya mereka lakukan pola penanganan pasien seperti yang kita lakukan. Dan jangan berganti pola sebab tingkat kesembuhan yang kami lakukan tinggi sekali. Baik sakit temuan dan sedang kalau berat kita rujuk ke rumah sakit,”ujarnya.*