Postingannya di Medsos Lukai Hati Perempuan Papua, MJY Diminta Segera Minta Maaf

Koalisi Perempuan Tanah Papua saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Senin (6/7)/Istimewa

JAYAPURAwartaplus.com- Koalisi Perempuan Tanah Papua mengecam postingan MJY di media sosial Facebook yang menyebut perempuan tanah ( perempuan asli Papua) ibarat piala bergilir

Dalam konferensi pers di Jayapura, Senin (6/7), Koalisi Perempuan Tanah secara tegas meminta MJY yang diketahui sebagai Duta Baca/Literasi Provinsi Papua meminta maaf secara terbuka baik di media sosial dan media massa kepada semua perempuan asli Papua.

Koalisi Perempuan Tanah sendiri terdiri dari 13 lembaga yang selama ini masif membela persoalan perempuan Papua dari segala macam diskriminasi.

Perwakilan Organsasi Solidaritas Perempuan Papua, Jacqueline Hamadi menuturkan, unggahan status MJY di media sosial sangat melukai perasaan seluruh perempuan Papua baik itu di Papua maupun yang berdomisili di beberapa provinsi di Indonesia.

"Pernyataan atau unggahan MJY sangat melukai kami sebagai perempuan tanah atau perempuan Papua. Dia (MJY) harusnya sadar bahwa dia adalah laki-laki papua yang harus menghargai perempuan Papua atau perempuan tanah yang dimaksud," tuturnya

Menurut Jacqueline, perempuan tanah adalah perempun yang terhormat, karena perempuan secara gender sama dengan laki-laki.

"Kami tidak gila hormat, tapi kami ingin dihargai, baik sebagai saudara perempuan, adik perempuan, pacar, dan suami. Saat ini kami harus bersuara keras untuk memperjuangkan hak perempuan Papua," tegasnya

Untuk itu, Jacqueline secara tegas , meminta MJY harus meminta maaf kepada seluruh perempuan tanah atau perempuan Papua baik itu di media sosial maupun di beberapa media massa yang ada di Kota Jayapura, bahkan seluruh Papua.

"Kami berikan batas waktu tujuh  hari untuk yang bersangkutan (MJY) mengklarifikasi pernyataannya. Kalau dalam waktu yang sudah kami tentukan tidak diindahkan oleh yang bersangkutan, maka hal ini akan kami bawa ke ranah hukum," tegasnya lagi.

Ketua Pokja Perempuan dan Anak Dewan Adat Papua, Eirene Waromi meminta, MJY menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksudkan dengan perempuan tanah atau perempuan Papua.

"Pernyataannya tersebut cukup membuat harkat dan martabat perempuan Papua terinjak. Dia harus mempertanggungjawabkan gelar Duta Baca dan almamater Universitas Cenderawasih sebagai universitas yang pernah menjadi tempat dirinya menimba ilmu," seru Eirene

Bahkan, lanjutnya, persoalan ini akan ke DPR Papua dan MRP untuk bagaimana dibuatkannya Peraturan Daerah (Perda) Khusus soal perempuan Papua.

"Kami melahirkan anak perempuan dan laki-laki tanah. Secara analisa, pernyataan MJY sangat menyinggung perasaan kami sebagai perempuan tanah atau Papua. Perempuan Papua, saat ini ada yang berpendidikan tinggi,"ungkapnya

"Ada juga dalam unggahannya dikatakan perempuan tanah itu diibaratkan Piala Bergilir. Saya mau katakan bahwa, Piala Bergilir itu hanya ada dirumah bordir atau di bar-bar yang tersebar di Indonesia maupun di tanah Papua," kecamnya

Untuk itu, Eirene berharap, MJY atapun siapapun yang ingin menggunakan media sosial agar bisa melihat mana yang bisa di posting dan mana yang tidak.

"Ada ruang untuk dapat berdiskusi tanpa harus menggunakan media sosial sebagai ungkapan isi hati yang akan menimbulkan polemik di masyarakat," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah banyak perempuan Papua yang berpendidikan tinggi dan mempunyai jabatan penting di Pusat maupun di Papua.

"Apakah mereka itu juga Piala Bergilir seperti yang dimaksudkan oleh MJY? karena mereka itu adalah perempuan Papua yang lahir dari rahim perempuan tanah. Dia harus sadar bahwa laki-laki Papua adalah tiang dan perempuan Papua adalah noken dalam kehidupan masyarakat Papua," tegas Eirene seraya menambahkan ucapan MJY sangat bertolak belakang dengan predikat intelektual muda Papua yang disandangnya.**