Media Agar Melakukan Klarifikasi

Kabid Humas: Tidak Ada Tahanan Polda Papua Yang Positif Covid-19

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal/wartaplus.com

JAYAPURA,wartaplus.com - Beredarnya informasi di media sosial maupun media online bahwa puluhan tahanan di Polda Papua Positif Covid-19 itu tidak benar atau Hoax. Ini dikatakan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH,  Sabtu (30/5) siang.

Terungkap dalam berbagai media sosoal Kepala Biro Politik ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), Bazoka Logo mengatakan dalam rilisnya bahwa, puluhan tahanan Polda Papua di Jayapura bercampur baur antara tahanan yang positif terinfeksi virus Corona dengan yang tidak. Bahkan tahanan yang sempat dirawat di rumah sakit dan dinyatakan sembuh dari virus Corona, kembali dibawa ke rutan bergabung dengan tahanan lainnya. Hasil tes darah dan tes swap, dirinya dinyatakan positif corona namun tidak dilakukan karantina bersama sekitar 90 tahanan lainnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan, Simpatisan ULMWP Bazoka Logo terus melakukan provokasi dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan bagi tahanan, keluarganya dan masyarakat.

Kabid Humas Polda Papua tegaskan bahwa sesuai keterangan Kabid Dokkes Polda Papua Kombel Pol Drg. Agustinus Mulyono Hardi. T bahwa setelah dilakukan rapid test terhadap para tanahan ditemukan adanya 4 tahanan yang dinyatakan reaktif, selanjutnya dilakukan test PCR terhadap keempat tahanan tersebut dan hasilnya dinyatakan negatif.

“Saat ini keempat tahanan tersebut telah dikembalikan ke Rutan Mapolda Papua untuk menjalani proses hukum. Kami menegaskan kembali bahwa tidak ada tahanan Polda Papua yang postif Covid-19, semua tahanan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani,”tegasnya.

Diungkapkan, selain melakukan pemeriksaan kesehatan tahanan, Bid Dokkes Polda Papua juga melakukan rapid test kepada personil yang melakukan jaga tahanan dan hasilnya negatif Covid-19.

Kata dia, kepada seluruh media agar melakukan klarifikasi kepada petugas yang berwenang sebelum menerbitkan berita di medianya masing-masing, agar tidak terjadi kegaduhan ditengan-tengah masyarakat.

“Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media social,”ujarnya.