Puluhan Personel Basarnas Jayapura Jalani Pemeriksaan Cepat COVID-19

Tampak Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Zainul Thahar menjalani rapid test/ Andy

JAYAPURA, wartaplus.com – Sebanyak 60 personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura menjalani rapid test guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

Pemeriksaan cepat COVID-19 yang dilakukan oleh dua petugas medis itu berlangsung di Aula Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura dengan prioritas petugas lapangan seperti tim rescue dan ABK Kapal Rescue Boat (RB) 222, Selasa (19/5) siang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Zainul Thahar, mengungkapkan, rapid test ini merupakan komitmen dari Basarnas Pusat yang ikut berpartisipasi dalam memutus penyebaran virus corona di Indonesia.

Selain itu, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 di lingkungan Basarnas Jayapura.

 “ Rapid test ini merupakan komitmen pimpinan Basarnas Pusat dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia khusunya Jayapura,” katanya kepada wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Menurutnya, rapid test bagi tim rescue dan ABK Kapal Rescue Boat (RB) 222 karena mereka adalah garda terdepan dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan.

“ Tim rescue dan ABK kapal ini sering berada di lapangan, sehingga kita ingin memastikan bahwa bahwa mereka tidak terpapar virus corona atau COVID-19. Sehingga operasi SAR bisa dilakukan,” tuturnya.

Zainul mengaku, pemeriksaan rapid test bagi personil SAR Jayapura akan dilakukan dalam dua tahap karena disesuaikan dengan alat rapid test yang disediakan oleh Basarnas Pusat.

“ Rapid test akan dilakukan dalam dua tahap karena alat rapid test kita disediakan oleh Basarnas Pusat. Untuk hari ini ada sebanyak 60 alat rapid test, sisanya akan dilakukan pada tahap kedua,” ucapnya.

Lanjut Zainul, jika dari hasil rapid test ditemukan personil yang rekatif COVID-19, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Basarnas Pusat untuk dilakukan karantina mandiri dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR.

“ Kalau dari hasil rapid test ada personil kita yang dinyatakan reaktif maka kita akan berkoordinasi dengan Basarnas Pusat untuk dilakukan penanganan baik karantina maupun pemeriksaan swab. Kita berharap hasilnya negatif agar pelaksanaan operasi SAR bisa dilaksanakan oleh personil kami,” tandasnya.**