Pendamping Kampung yang Meninggal di Puncak Jaya Dipastikan Karena Serangan Jantung

Jenazah almarhum Armansyah Sangaji saat dinaikkan ke pesawat untuk diterbangkan ke Jayapura, Rabu (13/5)/dok.Humas Puncak Jaya

MULIAwartaplus.com - Warga kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya sempat dihebohkan dengan meninggalnya seorang tenaga pendamping kampung bernama Armansyah Sangaji, pada Selasa (12/5) lalu. Bagaimana tidak, kematian almarhum diisukan akibat terpapar virus corona atau Covid-19

Namun setelah dilakukan pemeriksaan rapid test oleh tim medis di RSUD Mulia hasilnya negatif

Almarhum dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh dirumahnya dan tak sadarkan diri. Namun saat berada di rumah sakit nyawanya tak tertolong 

"Armansyah Sangadji meninggal karena serangan jantung, hasil Rapid Test negatif tidak ditemukan adanya covid 19 pada almarhum” ungkap Hadi Nugroho, dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Puncak Jaya

“Armansyah terjatuh di toilet rumah sakit, ketika petugas RSUD Mulia datang Armansyah sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia” tambahnya.

Jenazah Diterbangkan ke Jayapura

Adapun protokol kesehatan juga di berlakukan terhadap jenazah Armansyah meskipun hasil Rapid Test negatif namun jenazah akan dikirim ke jayapura sesuai dengan protokol Covid-19 dan akan dimakamkan di tempat pemakaman umum. Sedangkan pengantar sebanyak 3 orang tetap harus mengkarantina diri selama 14 hari.

Saat dievakuasi ke bandara tampak puluhan warga dan rekan almarhum ikut mengantar ke Bandar Udara Mulia. Sampai di bandara hanya petugas dan pengantar yang diperbolehkan masuk dan wajib melalui bilik desinfektan.

Nampak petugas dengan pakaian APD lengkap mengangkut jenazah dari ambulans ke dalam kabin pesawat SAM Air.

Turut mengantar jenazah almarhum di bandara, Bupati Puncak Jaya selaku Komandan Gugus Tugas Covid-19 PJ, Yuni Wonda S.Sos, S.IP, MM, didampingi Plh. Sekda Mulyadi, S.Sos, M.AP, M.KP, Kepala Dinas DPMK Yahya Wonerengga dan KTU Bandara Mulia, Purwanto serta pihak SAM Air. 

"Hari ini kami ada kirim jenazah, yakni Armansyah Sangadji merupakan seorang tenaga pendamping kampung yang cukup lama mengabdi di Kabupaten Puncak Jaya kurang lebih selama 5 tahun, beliau ditemukan meninggal karena gagal jantung dan setelah melalui prosedur kesehatan oleh Direktur RSUD Mulia tidak memiliki sangkut paut dengan covid 19. Hal ini juga telah kami sampaikan ke pihak keluarga bahkan ke Kapolda Papua,” ungkap Bupati Yuni.

Masyarakat Jangan Panik

Dia berharap seluruh masyarakat tidak panik dengan pengiriman jenazah ini. 

"Karena kematian kapan saja bisa Tuhan Ambil sesuai dengan rencanaNya dan ini adalah hal biasa dan bisa terjadi pada siapa saja dan kepada keluarga yang di tinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran," tutur Bupati Yuni.

Bupati juga berharap kepada Forkopimda Papua dan pejabat di Papua serta masyarakat Puncak Jaya yang masih ada diluar daerah agar tidak percaya isu hoax terkait penyebab kematian almarhum karena covid-19 karena sudah diklarifikasi. 

"Untuk masyarakat kami yang ada diluar, untuk situasi saat ini kita harus ikuti hasil keputusan Tim Gugus Covid-19 Provinsi Papua, oleha karena itu pesaway yang datang dan keluar dari Mulia kami tetap berlakukan karantina wilayah dan belum mengijinkan penumpang manusia untuk ikut. Terkait hari ini ada 3 penumpang khusus pengantar jenazah dan sudah ada diatur di keputusan kami." Jelas Bupati.

Lebih jauh, Bupati menjabarkan bahwa Pemerintah dan gugus tugas serta instansi terkait masih tetap eksis dan terus memantau dan mengevaluasi petugas dan pelaksanaan karantina wilayah dan dirinya berharap kerjasama ini tetap berjalan.

Menutup, statemennya Komandan Gugus tugas menyampaikan keadaan ODP 124 orang berkurang dari sebelumnya 147 orang. Adapun PDP masih nol. Pihaknya berharap jumlah ini terus menurun.(Adv)