Gelar Dialog Interaktif, Polda Papua Jelaskan Bahaya Pandemi Corona

Dialog Interaktif yang digelar di Media Centre Polda Papua /dok.Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Polda Papua menggelar dialog interaktif Polisi menyapa dengan tema “Dampak Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Secara Psikis", Jumat (8/5).

Hadir sebagai Narasumber yakni Kabag Psikologi Biro SDM Polda Papua AKBP Penri Erison, Paur Subbag Psipers Bag Psikologi Biro SDM Polda Papua Iptu Rini Dian Pratiwi, Psikolog Ipda Try Abriansyah Arif.

Kabag Psikologi AKBP Penri Erison dalam kesempatannya mengatakan, Covid-19 mempunyai dampak yang sangat besar, bukan hanya di wilayah Papua namun seluruh dunia. 

"Kami Tim Rehabilitasi Polda Papua bertujuan memberikan rasa tenang kepada masyarakat, selain menjaga fisik, mentalpun harus dijaga guna mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

Kata dia, kegiatan penyakit masyarakat yang masih ada di wilayah tidak boleh terjadi, seperti mengkonsumsi miras hingga mabuk, hal ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan konsentrasi dan kelakuannya sudah tidak normal lagi karena mental orang mabuk sudah tidak terkontrol, hal ini dapat mempercepat penularan Covid-19.

"Pemerintah sudah menetapkan pembatasan sosial, kami Tim Satgas Polda Papua sudah melakukan penertiban jam malam dengan melakukan patroli dan membubarkan masyarakat yang masih berkumpul dan berkeluyuran dimalam hari dengan cara menegur," jelasnya.

"Kami juga menerima pengaduan masyarakat yang resah akibat kondisi Kamtibmas, "sambungnya

Pihaknya dari Satgas Rehabilitasi juga menghimbau masyarakat  agar tidak melanggar aturan yang telah dibuat oleh pemerintah contohnya menggunakan masker, jangan melakukan mudik, dalam melakukan kegiatan sehari-hari agar dibatasi.

"Silahkan hibur diri sendiri dengan melakukan kegiatan positif untuk menjaga daya tahan tubuh kita," imbaunya

Konseling Pendampingan

Iptu Rini Dian Pratiwi, psikolog lainnya mengatakan bahwa yang sudah dilakukan adalah konseling, pendampingan dan penguatan psikologi baik dengan cara mendatangi langsung maupun menghubungi pasien positif Covid-19 maupun ODP melalui telfon dan video call. 

Pengaruh Covid-19 terhadap psikis masyarakat sangatlah besar, sebagian besar masyarakat merasa cemas yang berakibat sulit tidur, hal ini dapat membuat imun tubuh seseorang menjadi turun. 

"Kami melakukan pendampingan psikologi dan konseling serta penguatan psikologi agar masyarakat dapat tenang dan tidak panik. Kami mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengendalikan diri sendiri, melakukan pola hidup sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dirumah aja dan jaga jarak dalam berkomunikasi," imbaunya.

Menurut Iptu Rini, secara psikologis dalam menangani Covid-19 adalah jangan cemas, sebagian besar masyarakat memiliki rasa takut yang berlebihan, hal ini dapat membuat imun seseorang menurun

"Jangan takut untuk melapor jika ada yang memiliki gejala covid-19, sudah ada satgas URC yang bisa dihubungi, jangan menjauhi atau mengucilkan masyarakat yang terindikasi covid-19, hal ini dapat membuat masyarakat yang memiliki gejala covid-19 jadi takut untuk melapor ataupun cemas yang dapat menimbulkan penyebaran covid-19," pesan Rini

Adapun tips kepada masyarakat agar melihat dari sisi positif, jangan lupa tersenyum dan bahagia, saling melindungi diri sendiri maupun orang lain, pola hidup sehat, kurangi berita atau informasi yang dapatt membuat kita cemas

Polda Papua sudah membentuk Satgas pencegahan untuk mengontrol kondisi ekonomi daerah dan melakukan penertiban penimbunan bahan pangan.

Untuk masyarakat yang berkebun, jika pandemi ini masih berlanjut dalam waktu yang lama maka bisa melanjutkan berkebun tentunya dengan memperhatikan prosedur pencegahan covid-19 dan pemerintah kiranya dapat memperhatikan masyarakat.**