Jumlah COVID-19 di Papua 189 Kasus, Mimika Catatkan Kasus Tertinggi

Infografis Update Covid-19 Papua/dok.Gugus Tugas Provinsi Papua

JAYAPURA, wartaplus.com – Tercatat Rabu, 29 April 2020, jumlah pasien yang positif terjangkit virus corona atau COVID-19 di Papua mengalami penambahan 11 kasus sehingga total menjadi 189 kasus.

“  Hari ini bertambah 11 pasien positif COVID-19, sehingga total pasien positif kita di Papua menjadi 189 kasus. Dari jmlah itu, kami merawat 129 pasien, 54 sembuh dan 7 orang meninggal dunia,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Papua, dr. Silwanus Sumule, kepada pers di Kota Jayapura, Rabu (29/4) malam.

Sumule menyebut, tambahan 11 kasus ini berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Mimika dan Biak Numfor.

“ Tambahan 11 kasus ini berasal dari Kabupaten Mimika 10 kasus dan Biak Numfor 1 kasus. Mereka sakit ringan hingga sedang,” ujar Sumule.

Sumule mengaku, tambahan 10 pasien di Mimika merupakan karyawan PT. Freeport dan saat ini menjalani perawatan di RS milik Freeport di Tembagapura.

“ Tambahan 10 orang ini berasal dari rumah sakit Freeport. Dari informasi yang kami dapatkan sebagian diisolasi di rumah sakit, sementara sebagian menjalani isolasi mandiri di rumah,” terangnya.

Dikatakan, dengan tambahan 10 kasus di Mimika, maka jumlah kasus positif di Mimika menjadi yang tertinggi di Papua yakni 55 kasus.

“ Sampai hari ini ada 55 kasus positif di Mimika, dimana 41 pasien dalam perawatan, 11 sembuh dan 3 orang meninggal,” tuturnya.

Dengan meningkatnya kasus positif COVID-19 di Mimika, maka pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Mimika agar tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

“ Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat di Mimika untuk ikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Terapkan social distancing, physical distancing, selalu menggunakan masker dan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak,” ajak Sumule.

Ia juga menghimbau seluruh petugas kesehatan uintuk secara aktif melakukan surveilance dan menemukan kasus baru untuk pencegahan dini.

“ Terus lakukan surveilance, temukan kasus, lakukan test. Kalau ada hasil yang positif segera lakukan perawatan. Usahakan jangan sampai pasien yang sakit ringan menjadi sekait sedang, dan jangan sampai yang sakit sedang menjadi sakit berat,” tutupnya.**