Masuk Zona Merah COVID-19, Sebanyak 5.000 Warga Sentani di Karantina

Tampak jalan masuk menuju Pasar Lama Sentani dipalang/ Andy

JAYAPURA, wartaplus.com - Sebanyak 1.066 Kepala Keluarga atau sedikitnya 5.000an warga yang tinggal di Pasar Lama, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura di karantina oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura. Hal ini dilakukan setelah belasan orang yang tinggal di lokasi tersebut terjangkit virus corona atau COVID-19.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan, dari total 27 kasus positif covid-19 di Kabupaten Jayapura, wilayah Pasar Lama Sentani menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah enam puluh persen positif corona.

“ Wilayah itu karantina karena dari hari kehari jumlah kasus positif COVID-19 di lokasi ini terus bertambah. Dari 27 kasus yang ada di Kabupaten Jayapura, lokasi ini terdapat enam puluh persen kasus positif,” kata Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, kepada pers di Sentani, Jumat (24/4) lalu.

Bupati menuturkan, dari data tim gugus tugas COVID-19 Kabupaten Jayapura, rata-rata kasus positif di wilayah Pasar lama ini berasal dari cluster Gowa, Sulawesi Selatan.

“ Dari pemetaan tim gugus tugas COVID-19 Kabupaten Jayapura bahwa penyebaran virus corona dari cluster Gowa terjadi di beberapa titik seperti Kertosari, Doyo Baru dan Pasar Lama. Namun untuk Kertosari, Doyo Baru semuanya sudah sembuh, namun di pasar lama ini terus meningkat, maka kita putuskan untuk melakukan karantina wilayah,” ungkapnya.

“ Karantina dilakukan supaya penyebaran virus ini tidak meluas, karena kalau sudah meluas maka kita akan kewalahan untuk menangani pasien yang terjangkit. Oleh karena itu kita harus karantina mulai saat ini,” tambahnya.

Dikatakan, selama masa karantina wilayah, tim gugus tugas covid-19 akan melakukan rapid test kepada seluruh warga yang tinggal Di Pasar Lama Sentani untuk mengetahui jumlah warga yang terpapar virus corona.

“ Setelah wilayah ini dikarantina, maka tim gugus tugas akan masuk dan melakukan rapid test kepada seluruh warga yang tinggal di Pasar Lama Sentani sehingga kita mengetahui warga yang terpapar dan tidak. Bagi yang terpapar akan langsung ditangani sehingga tidak menyebar,” jelasnya.

Selain itu, selama masa karantina semua warga di wilayah tersebut dilarang keluar rumah dan pemerintah akan menanggung seluruh kebutuhan hidup seluruh warga di wilayah karantina.

“ Karena seluruh warga dilarang keluar masuk, maka selama itu kita akan menanggung seluruh kebutuhan pokok dari 1.066 Kepala Keluarga (KK) yang ada disitu. Kita akan droping bahan pokok seminggu sekali,” pungkas Bupati.**