Gubernur Soedarmo Minta Polisi Usut Penggunaan Atribut Papua Merdeka Saat Ospek Uncen

Suasana pembukaan Ospek mahasiswa baru di Auditorium Universitas Cenderawasih, Selasa (14/8)/Andi Riri

JAYAPURA, – Penjabat Gubernur Papua Soedarmo meminta Kepolisian Daerah Papua (Polda Papua) segera mengusut tuntas kasus penggunaan atribut dan Yel yel Papua Merdeka dalam pelaksanaan Pra Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2018 di tiga fakultas Universitas Cenderawasih, Senin (13/8) kemarin.

Kepada awak pers di Jayapura, Selasa (14/8), Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terlihat kesal saat ditanya terkait insiden ini.

"Makanya, sekali lagi saya tegas sudah mintakan kepada pihak keamanan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun tadi pagi (Selasa 14 Agustus 2018) informasinya masih tetap dilakukan. Yang pasti, soal kegiatan yang menyimpang di kampus seperti ini, memang perlu ada penyidikan dan menjadi kewenangan polda. Saya sudah minta untuk lakukan penindakan dengan harapan bisa segera ada hasil dan penindakan agar kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang,” ujarnya.
 
Dilaporkan, dari 22 poin persyaratan perlengkapan yang harus disediakan mahasiswa baru FISIP Uncen, tiga diantaranya diwajibkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setempat untuk mengenakan gelang Papua Merdeka di tangan kiri.

Selanjutnya, membuat papan nama ukuran 30 x 20 yang bertuliskan nama mahasiswa dan kata referendum yang digantung di leher.

Proses Ospek demikian pada akhirnya langsung menjadi sorotan publik, apalagi telah menjadi viral di media sosial.

"Terkait masalah ini kita sudah koordinasikan dengan rektornya. Tentunya untuk tertibkan kegiatan ospek itu. Sebab dari informasi memang kegiatan yang tidak sesuai dengan rundown acaranya,” terang Gubernur

Dia menambahkan, pemerintah provinsi bakal mengambil tindakan tegas dengan menghentikan pemberian bantuan dana otonomi khusus (Otsus) bidang pendidikan, terhadap Fakultas FISIP Uncen Jayapura, bila terbukti bersalah.

“Kami nanti akan lihat dan mungkin untuk fakultas itu kita akan hentikan bantuan dana Otsus. Penghentian bantuan ini dimulai kalau terbukti (bersalah),” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan Ospek Fakultas FISIP Uncen Jayapura tiba-tiba heboh di media sosial (facebook dan youtube) terkait dengan penggunaan atribut bendera bintang kejora dan yel yel Papua merdeka. Selain fakultas FISIP hal serupa juga terjadi di fakultas MIPA dan Tekhnik.
 
Seruan yang sama juga disampaikan Ketua Umum Gerakan Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cintan NKRI, Hendrik Yance Udam. Dalam keterangan persnya Selasa siang, Hendrik meminta panitia ospek Uncen dipanggil untuk mempertanggungjawabkan hal yang dilakukan dan mencoreng nama baik uncen sebagai lembaga tinggi pendidikan di Papua

"Kami minta Rektor uncen lebih tegas mengevaluasi dekan fakultas Tekhnik, MIPA dan Fisip, karena ketiga fakultas inilah yang menggerakkan ideologi yang berseberangan dengan NKRI, dengan mendoktrin mahasiwa baru. Karena tujuan mahasiwa adalah belajar berpendidikan berahlak yang baik untuk menjadi pemimpin nasional dan lokal,"pintanya.*